Pentagon: Militer AS Berhak Membalas Hacker

Personel militer AS dengan perangkat komputer mereka
Sumber :
  • REUTERS

VIVAnews - Amerika Serikat berhak membalas dengan kekuatan militer bila menerima serangan di dunia maya (cyber attack). AS juga tengah meningkatkan kemampuan untuk melacak sumber-sumber pelaku serangan.

Menurut kantor berita Reuters, kebijakan itu terangkum dalam laporan terbaru dari Departemen Pertahanan AS (Pentagon), 15 November 2011. Laporan setebal 12 halaman itu diserahkan ke Kongres, sesuai dengan amanat Undang-undang Otorisasi Pertahanan 2011.

Laporan Pentagon itu merupakan salah satu pernyataan yang tegas mengenai kebijakan keamanan cyber AS dan bagaimana peran militer dalam menanggapi serangan atas aset-aset milik AS lewat jagat maya.

"Bila dibenarkan, kami akan menanggapi serangan di jagat maya seperti halnya menindak atas segala ancaman bagi negara kita," demikian laporan Pentagon. "Kami berhak untuk menggunakan segala cara yang diperlukan - baik itu diplomasi, informasi, militer, dan ekonomi - untuk mempertahankan negeri kita, sekutu-sekutu kita, mitra kita dan kepentingan kita."

Bagi Pentagon, jagat maya kini merupakan medan yang menantang. Mereka telah mengerahkan lebih dari 15.000 jaringan komputer dan tujuh juta perangkat komputer di ratusan lokasi di penjuru dunia. Jaringan komputer itu diperiksa jutaan kali per hari dan, bila berhasil ditembus, ribuan data bisa hilang.

Laporan itu mengungkapkan bahwa Pentagon berupaya menangkal serangan di jagat maya dengan mengembangkan pertahanan yang efektif. Mekanisme itu untuk mencegah penyusupan dari pihak luar sekaligus melacak jaringan mereka.

Tidak hanya itu, "Departemen Pertahanan mempertahankan dan kemudian mengembangkan kemampuan untuk memberi tanggapan secara militer di jagat maya dan di medan-medan lain," demikian laporan Pentagon tanpa merinci lebih lanjut langkah-langkah militer apa yang akan mereka tempuh untuk membalas serangan para hacker.

Serangan atas jaringan komputer AS kian gencar dalam beberapa tahun terakhir dan telah menimbulkan kerugian pada industri pertahanan AS senilai kurang lebih US$1 triliun, dalam bentuk hilangnya properti intelektual, daya kompetisi dan kerusakan jaringan. Suatu perusahaan pertahanan pada Maret lalu kehilangan 24.000 data dalam suatu serangan di jagat maya.

Dominica Court Lifts Same-sex Relationship Ban

Perintah Presiden

Sebelum bergerak ke aksi yang ofensif, AS akan mengerahkan semua opsi lain, mempertimbangkan risiko aksi atas kerugian yang muncul bila tidak beraksi dan akan "bertindak sesuai dengan nilai-nilai kita dan memperkuat legitimasi kita, serta berupaya mengerahkan dukungan internasional di mana pun," lanjut laporan Pentagon.

"Bila diperintah Presiden, Departemen Pertahanan akan mengerahkan operasi cyber secara ofensif yang konsisten dengan prinsip-prinsip kebijakan dan dasar hukum yang berlaku, termasuk hukum konflik bersenjata," lanjut Pentagon.

Laporan itu menyusul kebijakan keamanan di jagat maya yang dikeluarkan Pentagon pada pertengahan Juli lalu. Pentagon sudah menyatakan bahwa jagat maya sudah menjadi matra operasional, seperti halnya di darat, laut, dan udara di mana pasukan AS akan dilatih untuk menerapkan operasi ofensif dan defensif. (eh)

Mendag Zulhas Tegas Tolak Impor Bawang Merah di Tengah Lonjakan Harga
Jusuf Kalla

Jusuf Kalla Beri Selamat ke Prabowo-Gibran: Terima Kenyataan

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka usai ditetapkan KPU RI sebagai Presiden dan Wak

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024