Solidaritas Palestina Hasilnya Masih Nihil

Bendera Palestina.
Sumber :
  • Reuters/Yannis Behrakis/Files

VIVAnews - Setiap tanggal 29 November, dunia memperingati Hari Internasional Solidaritas Terhadap Warga Palestina. Sudah 34 tahun berlalu sejak dicanangkan, solidaritas itu belum mampu mewujudkan mimpi warga Palestina untuk hidup tentram.

"Sebagai warga Palestina, keinginan kami hanya satu yaitu hidup normal di wilayah kami sendiri. Saya tahu isu Palestina memang memusingkan, namun kami menyayangkan usaha beberapa oknum yang justru malah membuat isu ini tambah memusingkan," kata Duta Besar Palestina Fariz Mehdawi dalam acara peringatan Hari Solidaritas Terhadap Warga Palestina di Jakarta, 30 November 2011.

Mehdawi juga sadar bahwa isu Palestina merupakan isu yang menyita perhatian dunia, namun ia menyayangkan adanya pihak-pihak yang menyalahgunakan isu Palestina. "Di depan umum, beberapa pihak membawa-bawa isu Palestina supaya terlihat bak pahlawan, padahal apa tindakan yang mereka lakukan untuk kami? Tak ada. Nol," tandasnya.

Dalam pernyataannya, Mehdawi menyebutkan nama Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, tanpa merinci lebih lanjut. Dalam berbagai kesempatan Ahmadinejad dan pemerintah Iran kerap menghujat peran AS dan Israel dalam perdamaian dengan Palestina. Namun, tidak ada langkah nyata dari Iran.

Mehdawi juga mengungkapkan kekecewaannya karena Presiden Amerika Serikat Barack Obama tidak menepati janjinya untuk membantu Palestina memperjuangkan wilayahnya, juga statusnya sebagai anggota PBB. Namun ia senang karena Palestina masih memperoleh dukungan dari negara-negara Nonblok, Liga Arab, dan Organisasi Konferensi Islam.

Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Makarim Wibisono mengatakan bahwa isu Palestina bukanlah isu agama, melainkan isu internasional. "Hingga saat ini Israel terus membangun pemukiman di atas tanah Palestina yang mereka klaim sendiri. Ini bukan masalah agama, melainkan masalah internasional karena melibatkan pencaplokan wilayah," ujarnya.

Tanggal 29 November ditetapkan oleh PBB sebagai Hari Internasional Solidaritas terhadap Palestina pada Sidang Umum PBB 12 Desember 1979. Tanggal ini dipilih karena pada 29 November 1947 PBB menerapkan resolusi 181 (II) atau yang dikenal dengan nama Partition Resolution.

Resolusi ini mengatur pembagian Palestina menjadi dua, negara Yahudi dan negara Arab, dengan Yerusalem sebagai corpus separatum kedua wilayah. Namun, hanya satu negara yang lahir dari resolusi ini, yaitu Israel. Sementara Palestina masih diragukan kedaulatannya, bahkan oleh PBB sekalipun.

Sekjen PKS: Selamat Bertugas kepada Pak Prabowo dan Wakilnya
Prabowo Sarapan Bareng Jokowi di Istana Negara

Jokowi Tegaskan Tidak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran, Kecuali Diminta

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak akan membentuk tim transisi untuk mempersiapkan peralihan Pemerintahan kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024, Pr

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024