Kasus Rawagede: Belanda Siap Minta Maaf

Duta Besar Belanda, Tjeerd Feico de Zwaan
Sumber :
  • VIVAnews / Renne Kawilarang

VIVAnews - Pemerintah Belanda, melalui Duta Besar mereka di Jakarta, dipastikan menghadiri Peringatan 64 tahun Pembantaian Rawagede di Desa Balongsari, Karawang, Jawa Barat, pada 9 Desember 2011. Dalam acara itu, Duta Besar Tjeerd De Zwaan, atas nama pemerintah Belanda, akan menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga para korban kekejaman pasukan Belanda 1947.

"Duta Besar akan datang dalam acara peringatan Tragedi Rawagede pada Jumat pagi. Di sana beliau akan menyampaikan pernyataan seperti Anda utarakan tadi," kata juru bicara Kedutaan Besar Belanda di Jakarta, Onno Koopmans, kepada VIVAnews saat ditanya mengenai perihal permintaan maaf Belanda itu.

Drama Low Life Tentang Rahasia Gelap dan Harta Karun Bakal Tayang 2025 Mendatang

Koopmans mengungkapkan bahwa Dubes De Zwaan datang ke Desa Balongsari, dahulu bernama Rawagede, atas undangan dari Yayasan Komite Utang Kehormatan Belanda. "Dalam peringatan itu, beliau akan memberi pernyataan. Namun rincian acara selanjutnya tergantung pada pihak panitia pengundang," kata Koopmans. Dia menambahkan, Dubes De Zwaan tak bersedia memberi keterangan langsung kepada media sebelum hadir pada peringatan Tragedi Rawagede.
 
Jubir Kedubes Belanda itu juga tak bersedia mengomentari detail ganti rugi yang wajib diberikan pemerintahnya kepada sejumlah kerabat korban. "Jumlah dan mekanisme pemberian kompensasi itu bukan kami yang mengatur, tapi atas kesepakatan antara Pengacara Negara dengan penasihat hukum kerabat korban," kata Koopmans.

Menurut pengacara korban dan janda korban serta ahli waris korban Tragedi Rawagede, Liesbeth Zegveld, jumlah kompensasi per orang sebesar 20.000 euro atau sekitar Rp240 juta. Sesuai keputusan hakim pengadilan atas gugatan Pembantaian Rawagede, pemerintah sebagai pihak tergugat harus memberi kompensasi kepada pihak penggugat, yaitu tujuh janda, seorang anak perempuan dan seorang korban yang saat itu masih hidup.
   
"Pemerintah Belanda sudah melaksanakan kewajibannya. Meski itu tetap meninggalkan luka tapi langkah yang dilakukan pemerintah Belanda ini sangat penting buat mereka," kata Zegveld, seperti disiarkan Radio Netherlands.

Pernyataan maaf disertai pemberian kompensasi dari pemerintah Belanda kepada kerabat korban Rawagede itu sesuai vonis hakim pengadilan sipil di Den Haag September lalu.

Selain perintah pengadilan, Pemerintah Belanda juga mendapat tekanan dari para politisi. Partai Kiri Hijau dan Partai Sosialis di parlemen meminta pemerintah segera menyampaikan permohonan maaf kepada kerabat korban Pembantaian Rawagede.

Pembantaian penduduk Rawagede oleh pasukan Belanda pada Desember 1947 itu diyakini merenggut 431 jiwa. Namun, dokumen resmi Belanda menyatakan jumlah korban tewas hanya 150 jiwa.

Kisah Tragedi Rawagede dan perjuangan korban mencari keadilan di Belanda dapat disimak dengan membuka tautan ini.

Pembalap Aprilia Racing, Maverick Vinales

Maverick Vinales Cetak Sejarah yang Tak Pernah Diraih Valentino Rossi, Ada Andil Suzuki

Maverick Vinales menjadi pemenang dalam MotoGP Amerika, Senin 15 April 2024 dini hari WIB. Pembalap Aprilia itu pun berhasil menorehkan rekor yang tak pernah diraih Rossi

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024