Kisah Satu Keluarga di AS Diusir dari Pesawat

Pesawat US Airways di Bandara Kota Phoenix AS
Sumber :
  • Reuters/Joshua Lott

VIVAnews - Peristiwa tak mengenakkan dialami suatu keluarga di Kota Charlotte, Amerika Serikat. Rencana mereka untuk berlibur Natal bersama orangtua di Kota Chicago pada pertengahan Desember lalu gagal lantaran diusir dari pesawat oleh awak maskapai US Airways sebelum lepas landas. Alasannya, pasangan itu membawa terlalu banyak anak kecil.

Pasangan Jason dan Kathy Fickes mengaku kecewa sekaligus heran atas perlakuan US Airways. Pengusiran itu terjadi pada saat mereka sudah duduk bersama keempat anak mereka di dalam pesawat rute Charlotte - Chicago pada 15 Desember 2011.

"Saya merasa kami didiskriminasi karena membawa banyak anak di mata mereka," kata Kathy kepada stasiun televisi ABC7, yang dikutip di laman The Blaze. Kejadian ini baru mendapat liputan luas dari media nasional di AS pada 1 Januari 2012.

Jason dan Kathy memiliki empat anak, yang semuanya masih tergolong di bawah umur. Paling tua berusia 3 tahun, lalu ada pasangan kembar berusia 20 bulan serta seorang lagi masih berusia 8 bulan. 

Pasangan Fickes mengaku sudah mengikuti aturan saat membeli tiga buah tiket pesawat di laman resmi US Airways, yaitu dua tiket dewasa dan satu tiket untuk anak berusia di atas 2 tahun. Pada tampilan utama laman pembelian tiket US Airways itu tidak mencantumkan aturan bagi penumpang di bawah usia 2 tahun, yang muncul pada halaman lain di situs itu yang baru muncul setelah pengunjung mengklik suatu tautan (link). Pasangan Fickes mengaku tidak melihat tautan itu.

Pada saat hari keberangkatan, semua anggota keluarga Fickes tidak menemui masalah - baik saat melapor di konter check-in, pemeriksaan keamanan, hingga boarding. Halangan muncul ketika mereka sudah duduk manis di kursi masing-masing.

Jason, Kathy, beserta putra mereka yang sulung masing-masing memangku seorang bayi pada satu deret kursi yang sama. Namun awak kabin mempermasalahkan putra pasangan Fickes, yang masih berusia tiga tahun, memangku adiknya yang masih bayi.

Menurut alasan awak kabin, hanya ada empat masker oksigen dalam satu deret kursi sehingga, sesuai aturan keamanan dari FAA, harus ada penumpang memangku anak yang pindah ke deret lain. Walau sudah ada yang pindah, tetap saja awak kabin mempermasalahkan rombongan keluarga Fickes.
  
"Kali ini, menurut keluarga Fickes, pramugari memerintah mereka agar salah seorang anak mereka yang masih bayi dipangku oleh penumpang lain yang sudah dewasa. Permintaan itu sudah disanggupi oleh penumpang yang duduk di belakang mereka. Namun, tidak lama kemudian, awak kabin masih belum puas," tutur laporan stasiun televisi NewsChannel 36.

Menurut pasangan Fickes, bahkan ada seorang penumpang di Kelas Satu yang menawarkan diri membeli satu tiket tambahan untuk mereka. Namun, solusi itu tetap saja ditolak oleh awak kabin.

Setelah tawar-menawar selama 50 menit, awak kabin meminta keluarga Fickes meninggalkan pesawat. "Kami sudah berusaha mengikuti aturan mereka. Tetapi mereka tidak memberi alasan yang jelas," kata Jason.

Juru bicara US Airways, kepada ABC 7, menyatakan bahwa langkah awak kabin itu sudah memenuhi prosedur keamanan. Setiap anak kecil hanya bisa dipangku oleh satu orang dewasa.

US Airways akhirnya mengembalikan uang pembelian tiket keluarga Fickes. Namun langkah itu tidak mengobati kekecewaan mereka. Liburan ke Chicago akhirnya batal.

Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK
Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto. Muhammad AR/VIVA

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemerintah Beri THR Lebaran bagi Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor mendorong agar pemerintah setempat memberi bantuan semacam "THR Lebaran" bagi 1.134 warga terdampak bencana tiga bulan terakhir ini.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024