- REUTERS
VIVAnews - Mantan Perdana Menteri Islandia, Geir Haarde, hari ini bersiap menjalani sidang pengadilan khusus. Dia dituduh lalai mengatasi ekonomi Islandia saat diguncang krisis keuangan pada 2008.
Menurut stasiun berita BBC, tuduhan lalai dijatuhkan kepada Haarde lantaran dia tak sigap mengeluarkan kebijakan menyelamatkan perekonomian Islandia. Gara-gara kelalaian Haarde itu, tiga bank utama di Islandia jatuh bangkrut.
Sidang atas Haarde berlangsung di pengadilan Landsdomur, yaitu badan khusus yang mengadili pejabat pemerintah. Ini akan menjadi kasus pertama karena Landsdomur belum pernah mengadili pemimpin Islandia atas kasus itu.
Menurut harian The Guardian, pengadilan khusus itu terdiri dari 15 anggota. Mereka adalah lima hakim agung, seorang ketua pengadilan distrik, seorang profesor hukum konstitusi, dan delapan utusan parlemen.
Haarde sendiri menganggap tuduhan atas dirinya itu merupakan "penganiayaan politik." Namun dia bertekad akan membela diri selama persidangan. Sejumlah kalangan di Islandia sendiri menganggap sidang atas Haarde itu adalah ajang mencari "kambing hitam." Namun sebagian lagi menilai sidang itu perlu diadakan menuntut akuntabilitas pejabat publik ketika negeri mereka dilanda krisis.
Tidak hanya Islandia yang gusar atas krisis di negeri mereka. Perdana Menteri Inggris saat itu, Gordon Brown, kesal atas sikap PM Haarde yang "tidak bisa diterima" dan "ilegal" setelah berkata bahwa mereka tak bisa memberi jaminan ganti rugi bagi para nasabah Inggris yang berinvestasi di bank Islandia yang jatuh bangkrut.
Bahkan, Haarde saat itu menuduh pemerintah Inggris berupaya "menindas" mereka dan membekukan aset salah satu bank Islandia di Inggris.
Ternyata SYL Pakai Uang Peras Pejabat Kementan untuk Renovasi Rumah dan Perawatan Keluarga
Mantan ajudan Syahrul Yasin Limpo alias SYL, Panji Hartanto mengungkapkan bahwa bosnya menggunakan uang hasil palak pejabat di Kementerian Pertanian RI untuk merenovasi r
