Jepang Peringati Setahun Gempa Bumi-Tsunami

Jalanan Rusak Yang Sudah Diperbaiki
Sumber :
  • www.dailymail.co.uk

VIVAnews - Jepang memperingati setahun gempa bumi dan tsunami yang menewaskan ribuan warganya hari ini, Minggu, 11 Maret 2012. Bencana alam itu tak hanya menimbulkan kehancuran moral dan material, pun krisis radiasi nuklir yang merusak kepercayaan publik atas tenaga atom dan para pemimpin negeri itu.   

Terungkap, Alasan Rizky Irmansyah Sukses Curi Perhatian Nikita Mirzani

Lebih dari 16 ribu orang tewas serta 3.300 lainnya hilang dalam bencana itu. 

Hingga kini, para petugas penjaga pantai dan polisi masih berusaha mencari korban di banyak sungai dan bentangan pantai utara, meski peluang untuk menemukannya kian menipis. 

Top Trending: Suami Sandra Dewi Punya Saham Triliunan, Ramalan Jayabaya Soal Masa Depan Indonesia

Di pelabuhan Ofunato, ratusan penduduk berpakaian hitam berkumpul di balai kota dan meletakkan bunga krisan putih demi mengenang 420 warga yang meninggal dan hilang. "Saya tak mampu menghapus penyesalan atas meninggalnya ibu dan istri saya. Kami terlalu meremehkan tsunami itu," Kosei Chiba, 46 tahun, memberikan pengakuan. 

"Kami tak boleh terus-menerus bersedih. Kami harus menghadapi kenyataan dan memulihkan diri. Namun, kota ini mengalami kerusakan yang teramat parah. Kami secara psikologis juga amat terpukul," lanjutnya. 

Berpengalaman di DPR, Sumail Abdullah Dinilai Berpotensi Maju Pilkada Banyuwangi

Dunia memuji ketabahan, disiplin, dan keuletan bangsa Jepang dalam menghadapi bencana itu. Sementara itu, banyak perusahaan di sana tercengang dengan kecepatan negeri itu dalam memulihkan diri. Hasilnya, ekonomi siap berbalik ke keadaan sebelum bencana. 

"Sejarah menulis bahwa Jepang mampu bangkit dari prahara Perang Dunia kedua. Kami pun berhasil mengembangkan ekonomi hemat energi pasca kenaikan harga minyak," kata Perdana Menteri Jepang, Yoshiniko Noda. "Dalam peringatan bencana gempa bumi ini, kami tahu menghadapi tantangan yang sama."

Miskin Kepemimpinan

Di pihak lain, bangsa Jepang menunjukkan sikap skeptis atas sikap politik para pejabatnya. Kritik disarangkan kepada para politikus dan birokrat atas ketidaktanggapan mereka menangani bocornya pembangkit tenaga nuklir di Fukushima. 

Setelah kritik mereda, para politikus kembali menjalankan agenda politik rutin mereka. "Sama sekali tak ada jiwa kepemimpinan," tegas seorang penduduk Ofunato, Hiroaki Oikawa, 56 tahun. 

Hiroaki kehilangan dua tempat pengolahan ikan dan rumah. Tak satu pun yang setuju untuk mengaktifkan kembali reaktor nuklir. Artinya, seluruh 54 reaktor di Jepang kemungkinan akan ditutup pada pertengahan tahun. | Reuters (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya