- REUTERS/Stringer
VIVAnews - Pemerintah China hari ini menaikkan harga bensin dan solar sebesar 600 yuan (sekitar Rp870.000) per ton. Kenaikan ini juga langsung menaikkan harga BBM di pasaran sebesar 0,44 yuan per liter (6%) untuk bensin dan 0,51 yuan per liter (7%) untuk solar.
Menurut harian pemerintah China, People's Daily, kenaikan harga bahan bakar itu diumumkan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) pada Senin malam. NDRC merupakan badan perencana ekonomi utama di China, salah satu tugasnya menentukan harga bahan-bahan pokok seperti BBM.
Kenaikan harga BBM harus diberlakukan mengingat sudah naiknya harga minyak mentah di pasar dunia, yang sudah lebih dari 10 persen sejak 8 Februari 2012. Saat itu saja harga bensin dan solar sudah dinaikkan 300 yuan per ton.
Sebagai konsumen minyak terbesar di dunia setelah AS, China dengan demikian sudah dua kali menaikkan harga BBM dalam kurang dari enam pekan terakhir.
Beberapa bulan terakhir harga minyak mentah internasional terus naik setelah muncul krisis nuklir di Iran dan faktor-faktor lain, demikian pernyataan dari NDRC. Pemerintah China telah mengadopsi mekanisme harga minyak sejak awal 2009, yang memungkinkan NDRC menyesuaikan harga BBM di pasaran setelah harga minyak di bursa global naik lebih dari 4 persen dalam 22 hari kerja.
Sebagai kompensasi, pemerintah akan memberi subsidi bagi rakyat yang bekerja di sektor perikanan, kehutanan, dan transportasi umum. Mereka inilah yang dipandang paling rentan mengalami dampak kenaikan harga BBM.
Namun, pemerintah China telah memerintahkan pengelola jasa kereta api dan transportasi umum untuk tidak ikut menaikkan harga. Menurut kantor berita Reuters, kenaikan harga BBM yang berlaku hari ini merupakan yang terbesar di China dalam 33 bulan terakhir, atau sejak 30 Juni 2009.
Rusia Makin Gencar Menyerang, AS Janji Secepatnya Akan Kirim Senjata ke Ukraina
(QUE)Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah berjanji kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahwa negaranya akan "bergerak secepatnya" untuk mengirimkan bantuan sen
