- Wikimedia Commons / U.S. Library of Congress
VIVAnews - Pada 33 tahun lalu, Israel dan Mesir mengakhiri perang selama 30 tahun dalam perjanjian damai yang bersejarah. Peristiwa historis itu diperantarai Amerika Serikat (AS).
Menurut stasiun berita BBC, penandatangan perjanjian damai berlangsung di Gedung Putih, Washington DC, dan disiarkan secara langsung oleh berbagai jariangan televisi mancanegara.
Perjanjian damai itu melibatkan Presiden Mesir, Anwar al-Sadat, dan Perdana Menteri Israel, Menachem Begin. Kedua pemimpin berjabat tangan sambil disaksikan dengan senyuman oleh Presiden AS, Jimmy Carter.
Mereka sepakat bahwa perjanjian ini sebagai titik balik bersejarah setelah kedua negara saling berperang dalam kurun 30 tahun terakhir. Presiden Sadat memuji Presiden Carter sebagai seseorang yang telah melakukan keajaiban.
Dengan demikian Mesir merupakan negara Arab pertama yang mengadakan perjanjian damai dengan Israel. Negara Zionis itu memanfaatkan Mesir sebagai perantara dalam berunding dengan negara-negara Arab lain yang masih memusuhinya.
Perjanjian Israel-Mesir itu tidak langsung mengakhiri konflik di Timur Tengah. Hingga kini krisis Israel-Palestina masih berlangsung. Israel pun terus bersitegang dengan Suriah dan kelompok Hisbullah, yang berbasis di Lebanon dengan dukungan Iran.
2 Mobil Harvey Moeis Disita Lagi, Kejagung Juga Usut soal Jet Pribadi
Kejagung sampai sekarang sedang menelusuri aset-aset lain kepunyaan tersangka kasus dugaan korupsi IUP PT Timah, termasuk Harvey Moeis.
