Komentar PM Inggris Picu Kepanikan Massa

Antrean kendaraan di SPBU Loughborough, Inggris
Sumber :
  • REUTERS/Darren Staples

VIVAnews - Publik Inggris larut dalam kepanikan, memadati SPBU dan mulai menimbun BBM di rumah mereka. Hal ini disebabkan komentar Perdana Menteri Inggris yang menyerukan warga bersiap menghadapi mogok massal ribuan supir truk tangki bensin.

"Adalah tindakan yang masuk akal jika anda mengisi penuh tangki bensin untuk berjaga jika mogok massal jadi digelar," kata PM David Cameron, Selasa lalu, dikutip dari Reuters, Kamis 29 Maret 2012.

Gak Main-main, Manusia Silver di Makassar Bisa Raup Hingga Rp 8 Juta per Bulan

Komentar Cameron ditimpali lagi oleh Menteri Kantor Kabinet Inggris, Francis Maude. Dia menyarankan agar warga menimbun cadangan BBM di garasi mereka, jaga-jaga jika SPBU kehabisan stok.

Akibat komentar para petinggi ini, warga berduyun-duyun datang ke SPBU, mengisi penuh tangki mereka. Telegraph memberitakan, penjualan di beberapa SPBU naik 50 persen dari hari biasa.

Terkuak 5 Kejadian yang Terjadi di Dunia Dikaitkan Ketakutan soal Kiamat

Beberapa SPBU di Merseyside, North Wales, dan Lancashire dilaporkan terkuras habis. SPBU di London dan Essex tinggal menunggu waktu.

Di Christchurch, Dorset, polisi terpaksa menutup pom bensin karena antrean panjang membuat kemacetan parah di kota tersebut. Perusahaan minyak Esso mengatakan, SPBU mereka kehabisan dua jenis bahan bakar.

Para pengusaha menyalahkan pemerintah atas kepanikan ini. Brian Madderson, ketua RMI Petrol, serikat pengusaha SPBU mengatakan komentar Cameron sangat tidak bertanggung jawab dan menimbulkan krisis.

"Ketika kami mendengar pemerintah menyerukan penimbunan, itu sangat salah. Pemerintah mencoba menciptakan krisis," kata Madderson.

Tuntut Perbaikan Tunjangan

Geger Penemuan Fosil Ular Lebihi Ukuran T-rex, Begini Bentuknya

Dua hari lalu, sekitar 2.000 pekerja yang tergabung dalam serikat supir tangki Inggris, ambil suara untuk menentukan apakah mereka akan menggelar mogok massal atau tidak. Menurut peraturan di Inggris, Mogok baru akan digelar jika lebih dari setengah anggota serikat menyetujuinya.

Dilaporkan Daily Mail, voting yang digelar dua hari lalu menghasilkan 55 persen suara pro-mogok. Serikat mengatakan, jika mereka mogok, maka 90 persen atau sekitar 7.900 SPBU di Inggris akan lumpuh.

Dalam waktu 48 jam setelah mogok berlangsung, ancam Serikat, pasokan bensin di Inggris akan kering. Belum dipastikan kapan mogok akan digelar.

Kendati gaji supir tangki di Inggris terbilang besar, sekitar 35.000 pound sterling (Rp511 juta) per tahun, namun mereka mengeluhkan sistem tunjangan pensiun yang tidak jelas. Bahkan, beberapa perusahaan tempat mereka bekerja tidak menyediakan tunjangan apapun.

Akibat rencana ini, pemerintah Inggris kalang kabut. Cameron langsung menggelar rapat kabinet, membicarakan langkah pemerintah selanjutnya. Diperkirakan, ratusan tentara akan diturunkan untuk menggantikan para sopir mengantarkan bensin ke berbagai SPBU.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya