- REUTERS/Denis Sinyakov
VIVAnews - Utusan khusus PBB untuk Suriah, Kofi Annan, mengatakan bahwa Suriah berada di ambang perang saudara jika kekerasan di negara tersebut tidak dihentikan. Menurut dia , harapan terakhir perdamaian di Suriah berada di tangan tim pemantau internasional.
Hal ini disampaikan Annan di hadapan majelis Dewan Keamanan PBB pada Selasa waktu setempat, dilansir CNN. Dia mengatakan, PBB harus segera menghentikan kekerasan di Suriah sebelum perang saudara yang akan menimbulkan lebih banyak korban terjadi.
"Implikasinya nanti akan sangat mengerikan. Kita tidak bisa membiarkan hal itu terjadi," kata mantan Sekjen PBB tersebut.
Rencananya, Annan akan segera kembali ke Damaskus, Suriah, untuk menegakkan gencatan senjata di negara tersebut. Gencatan senjata yang disepakati kedua pihak--pemerintah Suriah dan tentara revolusi--dinilai tidak efektif karena tentara Bashar al-Assad masih terus menggempur warga.
"Memang ada penurunan aktivitas militer, tapi masih ada pelanggaran serius terhadap gencatan senjata yang disepakati," kata Annan.
Dalam kunjungannya nanti, Annan akan menyerukan kepada pemerintahan Assad untuk memperbolehkan bantuan kemanusiaan internasional masuk ke negara tersebut. Assad juga diharapkan segera membebaskan tahanan politik dan menggelar diskusi dengan oposisi.
Sejak kekerasan terjadi di Suriah 14 bulan lalu, PBB mencatat korban tewas dari kedua kubu mencapai lebih dari 9.000 orang. Korban terbanyak berasal dari warga sipil, baik wanita dan anak-anak.
Jumlah berbeda disampaikan oleh Komite Koordinasi Lokal Suriah (LCC). Komite ini mengatakan, korban tewas sejak 14 bulan lalu di negara tersebut lebih dari 11.000 orang. Namun, laporan ini belum bisa dikonfirmasi karena keterbatasan akses media di Suriah. (ren)
Perbasi Apresiasi Sukses Pelita Jaya Tembus Babak Utama BCL Asia
PP Perbasi mengapresiasi tim Pelita Jaya Bakrie Jakarta yang berhasil lolos ke babak utama Basketball Champions League (BCL) Asia 2024.
