NATO Sepakat Mundur Teratur dari Afganistan

Pasukan AS di pangkalan militer Okinawa Jepang
Sumber :
  • Reuters/U.S. Marine Corps/Cpl. Justin Wheeler/Handout

VIVAnews - Para pemimpin negara anggota Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) - termasuk AS, Prancis dan Inggris - sepakat untuk mundur teratur dari Afganistan. Pasukan NATO akan menyerahkan komando operasi tempur kepada pasukan Afganistan di paruh 2013 dan selanjutnya akan menarik mundur semua tentara dari negeri itu di akhir 2014 dengan hanya menyisakan sejumlah personel pelatih.

Menurut stasiun berita BBC, kesepakatan itu muncul dalam pertemuan para pemimpin anggota NATO di Kota Chicago, AS, pada Senin waktu setempat. Pertemuan yang berlangsung selama dua hari itu juga dihadiri pemimpin dari Afganistan dan Pakistan, yang dipandang sebagai mitra strategis NATO dalam memerangi militansi dan terorisme.

KTT NATO itu menekankan bahwa transisi kendali keamanan di Afghanistan kepada otoritas setempat tidak dapat ditunda-tunda lagi. Dipimpin AS, pasukan NATO masuk ke Afghanistan tak lama setelah tragedi serangan teror di AS pada 11 September 2001 untuk menumpas jaringan teroris al-Qaeda dan milisi Taliban.

Kendati al-Qaeda dapat dilumpuhkan dan Taliban dapat dijungkalkan dari kekuasaan, selama lebih dari sepuluh tahun NATO susah payah menegakkan keamanan dan stabilitas di Afganistan. Bayang-bayang dominasi Taliban di Afganistan kembali mengancam saat NATO tengah bersiap menyerahkan kendali keamanan kepada otoritas setempat.

Negara-negara anggota NATO sudah ingin memulangkan pasukan masing-masing dari Afganistan karena penempatan mereka telah menghabiskan biaya besar. Apalagi, di saat yang sama, Eropa dan AS tengah berjuang mengatasi krisis ekonomi.

Namun, Presiden Barack Obama dari AS memastikan bahwa NATO tidak akan meninggalkan Afganistan begitu saja. Para anggota NATO masih berkomitmen membantu Afganistan, terutama dalam memulihkan pembangunan. "Saat rakyat Afgan mulai bangkit, mereka tidak akan dibiarkan sendiri," kata Obama sebagai tuan rumah KTT NATO di Chicago.   

NATO saat ini menempatkan sekitar 130.000 personel militer di Afganistan. "NATO terus memberi saran dan membantu pasukan Afganistan untuk tumbuh lebih kuat," lanjut Obama.

Aktris Teater Joo Sun Oak Meninggal Dunia, Mati Otak hingga Pilih Donorkan Organ Tubuh
Menlu China Wang Yi dalam pidato kebijakan regional China di Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin 11 Juli 2022.

Setelah Jokowi, Menlu China Wang Yi Temui Prabowo Subianto

Menlu China Wang Yi akan menemui Menhan sekaligus capres terpilih Prabowo Subianto usai bertemu Presiden Jokowi.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024