PM Australia: Saya Baru Pulang dari Bali Sehari Sebelum Tragedi
- REUTERS/Beawiharta
VIVAnews - Perdana Menteri Australia Julia Gillard mengaku kaget saat mendengar berita pengeboman di Bali sepuluh tahun lalu, tepat pada hari ini. Pasalnya, sehari sebelum peledakan, Gillard baru saja pulang usai rekreasi di Pulau Dewata tersebut.
Pada peringatan sepuluh tahun tragedi Bom Bali di Jimbaran, Jumat 12 Oktober 2012, Gillard mengisahkan pengalamannya. Saat itu, Jumat 11 Oktober 2002, dia dan adik perempuan, keponakan dan seorang kawannya baru saja kembali ke Australia setelah berlibur di Bali.
"Sebetulnya kami ada di sini sehari sebelum kejadian. Kami kembali ke Australia pada Jumat dan akhir pekan terjadi peristiwa itu," kata Gillard yang sepuluh tahun lalu masih menjabat anggota parlemen dari Partai Buruh.
Malam minggu itu, pengebom meledakkan diri di depan Sari Club. Pengeboman lainnya terjadi di Paddy's Bar di Kuta. Sebanyak 202 orang tewas, termasuk di antaranya adalah 88 orang Australia.
"Kejadian itu hampir menimpa kami karena kami baru saja pulang dan masih mengurus pakaian kotor yang masih di dalam koper saat peristiwa itu terjadi," kata Gillard.
"Saya bisa membayangkan secara tepat lokasi kejadian, saya langsung menelepon adik saya dan membicarakannya. Berita soal bom itu terus berdatangan, kami baru saja dari sana," lanjutnya lagi.
Gillard mengatakan, walaupun kejadian itu sangat mengerikan, namun tidak menyurutkan niat warga Australia untuk datang ke Bali. Dia mencatat, setiap tahunnya sebanyak 900.000 warga Australia masih mengunjungi Bali.
"Kami merasakan ada keterikatan, artinya jiwa warga Australia ada di sini. Kami juga memiliki persahabatan yang erat dengan Indonesia. Kejadian ini sebenarnya semakin merekatkan kedua negara," kata dia.