Ribuan Orang Serbu Kantor Perdana Menteri Lebanon

Kerusuhan di Beirut, Lebanon
Sumber :
  • REUTER/ Hussam Shebaro

VIVAnews - Pemakaman korban ledakan yang merupakan pejabat intelijen Lebanon, Wissam al-Hassan, berakhir ricuh pada Minggu waktu setempat. Ribuan orang pelayat yang marah menyerbu kantor perdana menteri yang mereka anggap bertanggungjawab atas insiden itu.

Diberitakan Reuters, massa berkerumun dan melakukan long march ke kantor Perdana Menteri Najib MIkati usai menyaksikan pemakaman Hassan. Mereka memindahkan blokade dan melucuti kawat berduri di sekitar kantor tersebut.

Massa kemudian melempari aparat dengan batu, besi dan botol. Tindakan ini dibalas dengan tembakan ke udara dan lemparan gas air mata oleh aparat.

PM Mikati diincar lantaran dia dekat dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Hizbullah. Kelompok oposisi menuduh Suriah berada di balik pengeboman yang menewaskan delapan orang, termasuk Hassan pada Sabtu lalu di distrik Ashrafiyeh, pusat kota Beirut.

Hassan adalah pejabat intelijen yang memimpin investigasi pembunuhan Hariri dan 22 orang pegawai pemerintah lainnya pada 14 Februari 2005 lalu. Dalam penyelidikannya, pria Sunni ini berusaha menyelidiki keterlibatan Hizbullah dan Suriah dalam pembunuhan Hariri.

Prediksi Piala Asia U-23: Yordania vs Timnas Indonesia

Picu Ketegangan

Kubu oposisi, dalam upacara pemakaman Hassan, menuntut PM Mikati mundur demi terbukanya jalan dialog menyelesaikan krisis. Kematian Hassan dikhawatirkan akan memicu ketegangan dan konflik antara Sunni dan Syiah di Lebanon.

Pemimpin oposisi, Saad al-Hariri, menyerukan para pendukungnya untuk menahan diri. "Kami ingin perdamaian, pemerintahan harus runtuh, tapi kami ingin dengan cara yang damai. Saya menyerukan untuk semua yang berada di jalan untuk mundur," kata Hariri di sebuah stasiun televisi.

Pada malam hari, sekelompok pemuda terlihat masih terus melakukan protes. Mereka memblokir jalan menuju bandara internasional dan membakar ban di tengah jalan. (ren)

Inspirasi Membantu Sesama
Siswi SMA Negeri 2 Maumere Dilarang ikut Ujian Gegara Nunggak Rp50 Ribu

Siswi SMA Negeri 2 Maumere Dilarang Ikut Ujian Gegara Nunggak Rp50 Ribu

Dian, siswi SMA Negeri 2 Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku tidak diperkenankan mengikuti ujian lantaran memiliki tunggakan uang sekolah

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024