VIVAnews - Seorang wartawan radio di kota Yacuiba, Bolivia, diserang saat sedang siaran. Saat itu, tiba-tiba masuk segerombolan orang yang menyiramkan bensin ke tubuhnya dan menyulutnya dengan api.
Seperti diberitakan BBC, Senin 29 Oktober 2012, penyiar radio bernama Fernando Vidal ini tengah membacakan laporan penyelundupan di wilayah perbatasan saat empat orang bertopeng masuk dan membakarnya. Vidal dan seorang staf radio menderita luka serius.
Lelaki 78 tahun ini menderita luka bakar di wajahnya, tangan dan dada. Beberapa saksi mata mengatakan bahwa pelaku juga melemparkan bom Molotov ke arah studio radio tersebut.
Menantu Vidal, Esteban Farfan, mengatakan bahwa mertuanya adalah jurnalis yang vokal menyuarakan kritik terhadap pemerintah provinsi. Kritik ini juga disampaikannya setiap siaran.
Farfan meyakini adanya motif politik di balik serangan tersebut. Namun, polisi belum menemukan motif apapun dalam insiden itu. Tiga orang yang diduga tersangka telah ditahan.
Yacuiba terletak hanya tiga kilometer dari perbatasan dengan Argentina. Vidal dan beberapa jurnalis Bolivia lainnya terkenal sering mengkritik kebijakan pemerintah yang menurut mereka gagal mencegah penyelundupan di perbatasan, terutama yang diselundupkan adalah gas cair. (umi)
Target PBSI Bawa Indonesia Kembali Juara Piala Thomas
Kepala Bidang Bina Prestasi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Ricky Soebagdja mengatakan optimistis skuad putra bisa kembali membawa pulang Piala Thomas.
