China Evaluasi Kebijakan Memiliki Satu Anak

Dua anak belajar seni kaligrafi China
Sumber :
  • Reuters/Landov

VIVAnews - Para orangtua di perkotaan China punya peluang untuk punya anak kedua. Kesempatan ini terbuka karena pemerintah negeri bambu ini sedang mempertimbangkan untuk mengubah kebijakan ketat satu anak.

Badan penasihat Pemerintah China sedang membuat draf proposal bagaimana menghadapi cepatnya pertumbuhan kelompok usia lanjut di negara berpenduduk terbanyak di dunia ini, seperti dikutip dari laman China Daily.

Perubahan kebijakan ini nantinya memungkinkan orangtua di perkotaan memiliki anak kedua, walaupun misalkan salah satu orangtua itu bukan anak tunggal, kata Zhang Weiqing, mantan pejabat kependudukan dan keluarga berencana China.

Saat ini, China masih memberlakukan kebijakan di mana pasangan di perkotaan diizinkan punya anak kedua jika kedua orangtua adalah anak tunggal. Kebijakan ketat soal anak ini diperkenalkan sejak 1979 dengan tujuan untuk merem laju pertumbuhan jumlah penduduk.

Namun, demografi memperingatkan bahwa kebijakan satu anak telah menyebabkan peningkatan populasi penduduk beruban dan ini dinilai dapat menghambat daya saing ekonomi China di masa depan.

Zhang mengungkapkan, sejumlah komisi dan berbagai lembaga penelitian populasi sudah mengajukan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah. Zang yang kini menjabat di badan penasihat China mengatakan apapun kebijakan yang nanti diambil pemerintah China, akan dilaksanakan secara bertahap. "Dan mempertimbangkan situasi di daerah yang berbeda," kata dia.

Koran ini menulis, kemungkinan kebijakan dua anak ini akan diberlakukan pertama di wilayah dengan ekonomi produktif dan wilayah-wilayah yang selama ini sangat ketat menerapkan kebijakan satu anak tersebut.

Ada yang Janggal dalam Surat Sakit Gus Muhdlor, KPK: Ini Agak Lain Suratnya

Perdebatan KB
Awal tahun ini, aturan ketat negara ini menimbulkan perdebatan luas saat seorang wanita di provinsi barat laut Shaanxi dipaksa membatalkan tujuh bulan kehamilannya, oleh seorang pejabat.

Kebijakan satu anak sejak 1980 ini telah memunculkan fenomena yang dikenal dengan 4-2-1. Anak tunggal tidak hanya merawat dan memelihara orangtuanya, tapi juga dua pasang kakek nenek.

Pada tahun 2050, diperkirakan, sepertiga dari penduduk --sekitar 450 juta orang-- akan berusia 60 tahun ke atas. "Tapi di negara yang berkembang dengan kecepatan sangat tinggi, putra dan putri di usia dua puluhan dan tiga puluhan difokuskan pada pekerjaan. Mendapatkan bagian dari pertumbuhan ekonomi China." (adi)

Ilustrasi E-KTP.

Siap-siap, 92.493 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Pekan Depan

Penonaktifan NIK itu tengah diajukan ke Kemendagri.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024