Madrid Spanyol

Bom Meledak, 191 Tewas

VIVAnews – Sebanyak 191 orang tewas dan 1.800 lainnya terluka saat sepuluh bom meledak di dalam empat kereta komuter di ibukota Spanyol, Madrid, pada 11 Maret 2004.

Kisah Sosok Ini Jadi Jenderal TNI Berkat ‘Ramalan’ Boneka

Menurut laman stasiun televisi berita BBC, serangan bom simultan tersebut terjadi di dalam empat kereta komuter yang berjalan antara stasiun Alcala de Henares menuju stasiun Atocha di pusat kota Madrid.

Serangan bom di pagi hari tersebut berlangsung  hampir bersamaan dalam selang waktu dua menit. Tiga ledakan pertama terjadi di dalam kereta nomor 21431 di stasiun Atocha pada pukul 07.37 pagi.

Perubahan Penampilan Virgoun Bikin Netizen Pangling: Kurusan

Tiga bom berikutnya meledak pada pukul 07.38 di dalam kereta 21435 yang ada di stasiun El Pozo dan kereta 21713 yang ada di stasiun Santa Eugenia. Empat bom sisanya meledak satu menit kemudian di dalam kereta 17305 yang tengah melaju menuju stasiun Atocha.

Akibat ledakan beruntun yang terjadi tiga hari sebelum pemilu Spanyol tersebut, 191 penumpang kereta tewas dan 1.800 lainnya terluka. Untuk menolong para korban, pemerintah Madrid langsung mendirikan posko kesehatan darurat di luar stasiun Atocha.

IHSG Menguat Pagi Ini Meski Dibayangi Koreksi Akibat Geopolitik Global

Awalnya, pemerintah Spanyol menuding gerilyawan Basque sebagai pelaku serangan. Namun tuduhan tersebut dibantah kelompok separatis Basque, ETA, yang menyalahkan elemen Arab di negaranya sebagai pelaku serangan.

Bantahan kelompok ETA tersebut dikuatkan hasil penyelidikan pihak kepolisian Spanyol yang menyalahkan kelompok militan asal Maroko, Aljazair dan Syria sebagai pelaku pengeboman.

Akibat serangan teroris terbesar di Eropa sejak pengeboman Lockerbie tersebut, PM  Jose Maria Aznar dari Partai Populer kalah dalam pemilu, digantikan oleh Jose Luis Rodriguez Zapatero dari Partai Sosialis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya