- REUTERS/Bazuki Muhammad
VIVAnews - Hari ini, militer Malaysia melancarkan serangan fajar ke wilayah yang diduduki orang-orang Kesultanan Sulu sejak tiga pekan lalu. Ini diharapkan menjadi serangan terakhir untuk mengenyahkan orang Sulu dari wilayah tersebut.
Diberitakan The Star, Selasa 5 Maret 2013, Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, dalam pernyataan singkatnya mengatakan, pagi ini pasukan menyerang mengusir sisa-sisa orang Sulu di Desa Tanduo, Lahad Datu.
Saksi mata mengatakan, sejak pagi di dekat Desa Tanduo, suara jet tempur meraung di angkasa, diikuti oleh beberapa kali tembakan artileri. Sedikitnya enam kali ledakan terdengar sekitar pukul 7.30 pagi tadi waktu setempat.
Para jurnalis yang berkumpul di penginapan Sahabat 16 mengatakan bahwa jet tempur terbang rendah di atas desa. Sekitar pukul 8.30 waktu setempat, beberapa truk militer terlihat memasuki Tanduo.
Pasukan elite dan batalion tempur polisi terlihat berada di darat, diduga terlibat baku tembak dengan pasukan Sulu.
Sejak pertempuran pecah pada Jumat pekan lalu, sudah 27 orang yang tewas di Sabah. Sebanyak 14 di antaranya adalah orang Sulu, tujuh tentara Malaysia, seorang pemilik rumah tempat Agbimuddin tinggal di Desa Tanduo, dan seorang imam asal Filipina serta keempat putranya.
Belum diketahui berapa korban tewas atau luka dalam serangan pagi ini di Lahad Datu. Konflik ini adalah yang terburuk yang terjadi di Malaysia dalam beberapa tahun terakhir, mengancam stabilitas serta kedaulatan laut antara Malaysia dan Filipina.
Lebih 300 warga desa dari Tanduo hingga ke Felda memilih mengungsi. Dari tempat pengungsian di aula warga Tanjung Labian, mereka bisa mendengar suara ledakan dan tembakan. Mereka mengaku belum mendapatkan makanan sejak Senin malam lalu. (art)
MPMInsurance Ungkap Perlindungan Asuransi Kecelakaan yang Banyak Orang Belum Tahu
Saat jalan raya semakin ramai dan kondisi berkendara semakin sulit, kemungkinan terjadinya tabrakan berpotensi meningkat. Asuransi dibutuhkan.
