- REUTERS
VIVAnews - Sekelompok orang nampak memadati jalan di Taman Rock Creek, di Washington DC, Amerika Serikat pada Sabtu pagi kemarin. Mereka merupakan para peserta lari yang bertujuan membantu pengumpulan dana bagi delapan orang siswa Washington Latin Public Charter School yang bermimpi terbang ke China.
Perlombaan lari tersebut digagas oleh salah seorang pengajar Bahasa Mandarin di sekolah tersebut, Christina Stouder, yang pernah bermukim di Negeri Tirai Bambu selama empat tahun. Setiap peserta lari dipungut biaya US$20 atau Rp194 ribu untuk peserta umum dan US$10 atau Rp97 ribu bagi peserta dari kalangan siswa sekolah. Jarak lari yang mereka tempuh di taman itu sejauh lima kilometer.
Dilansir Chinadaily, Senin 11 Maret 2013, delapan siswa tersebut berencana berangkat di akhir Maret nanti dan tinggal di China selama sepuluh hari. Selama berada di negeri pimpinan Presiden Xi Jinping ini, mereka akan menyelami ragam budaya China dan berusaha membaur dengan kehidupan sehari-hari penduduknya.
Ragam kegiatan lain yang akan mereka lakukan di sana antara lain mereka akan mengunjungi pasar tradisional setempat, rumah sakit, mengikuti kursus memasak di Hunan hingga menjadi relawan di sebuah SMA dan panti asuhan di daerah setempat.
Menurut Stouder, melalui program ini, dapat mengajarkan siswa untuk dapat memahami kehidupan penduduk lokal China.
"Ketika siswa mulai fasih menggunakan Bahasa Mandarin melalui kelas bahasa, mereka juga harus merasakan pengalaman bahasa dan budaya dalam kelompok demi memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai China," ujarnya.
Program ini disambut dengan baik oleh para siswa di sekolah tersebut. Salah satunya Brandi Clark. Menurut gadis berusia 17 tahun itu, kebudayaan dan musik China sangat menarik perhatiannya.
"Kebudayaan dan musik mereka baik yang tradisional maupun musik popnya sangat menarik," ungkapnya bersemangat.
Dari hasil perlombaan itu, dana yang terkumpul cukup besar yaitu mencapai US$3.000 atau Rp29 juta.