Xi Jinping Terpilih Sebagai Presiden Baru China

Wakil Presiden China Xi Jinping menyambangi AS
Sumber :
  • REUTERS/Lintao Zhang/Pool/Files

VIVAnews-  Sekretaris Jenderal Partai Komunis China, Xi Jinping (59) berhasil terpilih sebagai presiden baru Republik Rakyat China dan sekaligus pemimpin Partai Komunis pada Kamis ini.

10 Jam Berlakukan One Way Jalur Puncak, Polisi Klaim Kendaraan Arah Jakarta Ramai Lancar

Hasil pemilihan itu diumumkan oleh Ketua Presidium Kongres Nasional Rakyat China, Liu Yunshan, di hadapan 3.000 anggota parlemen pada kongres ke-12.

Pria kelahiran 1953 itu berhasil meraih 2.952 suara anggota parlemen dan secara mutlak berhasil mendapatkan kursi kepresidenan, menggantikan Hu Jintao.

Menurut beberapa pengamat politik di China seperti dilansir laman Daily Mail, Kamis 14 Maret 2013, sosok Xi sudah menonjol sejak tahun lalu. Dia dikenal banyak menghabiskan waktu dengan kaum miskin China dan bertekad  mengangkat mereka menjadi kaum menengah yang benar-benar merasakan dampak positif perkembangan ekonomi China.

Hal yang sama juga diharapkan oleh partai tempat Xi bernaung, yang mendambakan pertumbuhan ekonomi China semakin melesat di bawah kepemimpinannya. Harapan itu bisa saja menjadi kenyataan, karena beberapa pengamat meramalkan di tahun 2030, China akan menggeser Amerika Serikat (AS) dan Eropa sebagai pusat ekonomi dunia.

Banyak pekerjaan rumah dan tantangan yang telah menantinya pasca terpilih sebagai presiden baru China. Salah satu tantangan berat yang harus dihadapinya yaitu menghapus wabah gratifikasi yang dapat merugikan tidak hanya perekonomian China tetapi juga keberlangsungan Partai Komunis.

Menurut salah satu pengamat politik China di Universitas China di Hongkong, Willy Lam, gratifikasi telah menjadi kebudayaan yang mendarah daging bagi kader partai. Banyak warga China yang memperoleh keuntungan setelah mereka memiliki koneksi dengan para petinggi partai politik di China.

Namun Lam berpendapat, Xi akan dengan tegas melawan segala bentuk tindakan korupsi dengan mengurangi hak prerogatif yang dimiliki oleh para petinggi partai politik tersebut.

"Dia harus membuat garis batas yang tegas jika dia bersungguh-sungguh mengejar kader senior di partai politik," ungkapnya.

Selain itu dia juga menghadapi permasalahan polusi tinggi yang mencemari China akhir-akhir ini yang merupakan salah satu dampak negatif perkembangan ekonominya yang pesat. China dikepung polusi yang mencemari udara, tanah dan air yang diprediksi dapat menjadi ancaman sosial.

Untuk mendampinginnya sebagai kepala negara, Xi, menunjuk sekutu dekat Hu Jintao, Li Yuanchao, sebagai wakil presiden. Keputusan ini dinilai tidak biasa, karena Li salah satu dari tujuh anggota petinggi partai yang tengah berkuasa.

Sementara demi memperbaiki citra para pejabatnya di mata publik, Xi berencana untuk melakukan perombakan kabinet. Beberapa perombakan yang telah disiapkannya antara lain penghapusan Kementrian Perkeretaapian dan menggabungkan dua badan regulasi media cetak dan televisi menjadi satu regulator media super.

Selain itu, Xi juga berencana untuk menggabungkan Kementerian Kesehatan dengan komisi yang mengurusi kebijakan satu anak. (umi)

Vinales Start Terdepan di MotoGP Amerika 2024, Acosta 'Si Bocah Ajaib' Kalahkan Marquez
Kapolsek panongan iptu hotma manurung saat berikan keterangan pers

Kepepet Lebaran, Pria Paruh Baya Gasak Rp 5 Juta dari Jasa Tukar Uang Baru Keliling

Pria berusia 46 tahun diamankan anggota Polres Metro Tangerang Kota, usai melakukan pencurian di jasa tukar uang baru kawasan Citra Raya, Panongan, Kabupaten Tangerang.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2024