- Aljazeera
VIVAnews - Presiden Bangladesh, Zillur Rahman, meninggal dunia diusia ke-84 di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, hari ini, pukul 18.47 waktu setempat.
Rahman sebelumnya dilarikan ke Singapura pada 10 Maret lalu, setelah mengalami penyakit ginjal dan masalah pernapasan.
"Pemerintah mengumumkan keadaan tiga hari berkabung atas kematian Presiden Zillur Rahman," kata juru bicara kepresidenan dilansir Aljazeera mengutip kantor berita Bangladesh Sangbad Sangstha.
Meninggalnya Presiden Rahman tidak mempengaruhi jalannya pemerintah, karena Bangladesh adalah negara demokrasi parlementer, di mana perdana menteri memegang kekuasaan eksekutif.
Kantor kepresiden menyatakan ketua parlemen Abdul Hamid akan bertindak sebagai kepala negara sampai pemilihan legislatif.
Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasinatelah telah menyampaikan belasungkawa. Di matanya, Rahman merupakan pemimpin patriotik.
Rahman terpilih menjadi presiden sejak 2009 lalu. Ia meninggalkan tiga orang anak. Salah satunya merupakan seorang politisi.
Sedangkan sang istri, Ivy meninggal dunia pada Agustus 2004 setelah menderita luka parah dalam serangan granat di kampanye Partai Liga Awami. Insiden berdarah juga menewaskan 20 orang lainnya.