Nyaris Diperkosa di India, Wanita Inggris Buka Kisahnya

Demonstrasi anti perkosaan di New Delhi, India
Sumber :
  • REUTERS/Adnan Abidi
VIVAnews -
Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya
Turis wanita asal Inggris yang diberitakan melompat dari lantai dua hotel tempatnya menginap di India akhirnya angkat bicara setelah menutup diri dari publik. Wanita yang hampir menjadi korban pelecehan seksual itu diketahui bernama Jessica Davies, 31, dan berprofesi sebagai dokter gigi.

Terpopuler: Alasan Heerenveen Lepas Nathan Tjoe-A-On, Calon Kiper Timnas Indonesia Sabet Scudetto

Kepada
Keren Banget, Sherina Main Teater Musikal Bareng Anak-Anak Sekolah
Dailymail , Senin 25 Maret 2013, akhirnya dia bersedia mengingat kembali peristiwa menakutkaan yang masih membekas di dalam ingatannya itu. Davis memang sedang melakukan perjalanan seorang diri ke India selama tiga minggu.


Pada minggu terakhir, dia memutuskan untuk menginap di Hotel Agra Mahal di kota Agra dan terjadilah peristiwa mengerikan itu.


"Pada pukul 03.45 pagi, tiba-tiba sang pemilik hotel mengetuk pintu kamar saya. Ketika saya membuka pintu, dia berdiri sambil memegang dua botol minyak pijat. Pemilik hotel mengatakan ingin memberikan layanan pijat gratis dan mandi," ujarnya.


Menurut Davies, sang pemilik hotel bernama Sachin Chauchan berada di bawah kendali alkohol. Merasa tidak pernah meminta layanan semacam itu, Davies kemudian menutup pintu. Tetapi ternyata Chauchan memaksa masuk ke dalam kamar Davies.


Beruntung, dia dapat mendorong keluar si pemilik hotel dan mengunci pintu. Pemilik hotel pun tidak lantas menyerah dan masih terus mengetuk pintu kamar Davies.


Dilanda kepanikan, Davies akhirnya menggedor dinding dan pintu di dalam kamarnya sambil berteriak minta tolong berharap penghuni kamar di sebelahnya. Namun harapan itu sia-sia, karena setelah berteriak hampir selama sejam, tidak ada siapa pun yang menolongnya.


Menyadari jendela balkon tidak dikunci, Davies lantas membawa paspornya dan melompat ke lantai bawah. Dia kemudian menghentikan bajaj dan meminta untuk diantar ke kantor polisi setempat.


Dalam kesaksiannya di kantor polisi, dia pun membantah bahwa dirinya pernah meminta layanan bangun pagi kepada pemilik hotel. "Itu sama sekali tidak benar. Saya tidak pernah minta untuk dibangunkan sepagi itu. Pemilik hotel tiba-tiba muncul di kamar saya," ujarnya.


Davies pun mengaku tidak mengerti mengapa dirinya dijadikan target oleh si pelaku, karena dia merasa tidak pernah membuat masalah dengan pemilik hotel. "Mungkin karena ukuran tubuh saya yang kecil dan dia tahu bahwa saya seorang diri di dalam kamar," kata Davies.


Dia akhirnya kembali ke Inggris pada Jumat minggu lalu dan menegaskan akan kembali ke India jika diminta oleh pihak kepolisian setempat untuk bersaksi di hadapan pengadilan. "Saya akan kembali jika memang itu diperlukan untuk memberikan bukti," tegas Davies.


Dia juga menduga bahwa tingginya tindak pelecehan seksual yang dilakukan oleh pria India terhadap kaum wanita karena tindakan itu dianggap tak keliru. Selain itu dia juga memperingatkan seluruh wanita di dunia apabila ingin bepergian ke India untuk selalu menjaga keselamatan mereka sendiri.


"Jika para pria India ini berpikir bahwa tidak ada yang salah dari sikap pelecehan yang mereka lakukan terhadap kaum wanita, maka peristiwa semacam ini akan terus terjadi," kata Davies.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya