Laporan Intelijen Pentagon: Korut Mungkin Sudah Punya Bom Nuklir

Rudal Korea Utara.
Sumber :
  • REUTERS/KCNA
VIVAnews
PDIP Tak Mau Pusing Mikirin Jokowi dan Gibran yang 'Bakar' Rumahnya Sendiri
- Departemen Pertahanan AS (Pentagon), untuk kali pertama, melaporkan bahwa Korea Utara kemungkinan telah memiliki bom nuklir yang bisa dibawa dengan rudal balistik. Padahal kalangan militer maupun intelijen AS masih belum yakin akan kemampuan Korut membuat senjata pemusnah massal, walau telah memiliki teknologi nuklir.

Danone Tidak Termasuk! Ini Daftar Perusahaan Pendukung Israel Menurut PBB

Menurut kantor berita
Tentara Israel Jatuh Cinta ke Intel Iran yang Nyamar Jadi Wanita, Bocorkan Rahasia Militer
Reuters , penilaian Pentagon itu termuat dalam laporan dari Badan Intelijen Pertahanan (Defense Inteligence Agency/DIA). Laporan itu muncul saat ketegangan di Semenanjung Korea antara AS dan Korea Selatan dengan Korut, sedang tinggi-tingginya.


Baik, AS, Korsel, hingga Jepang, tengah mengantisipasi peluncuran rudal jarak menengah Korut, yang bisa terjadi kapan saja. Ini merujuk pada laporan intelijen bahwa Korut sudah memindahkan rudalnya ke pesisi timur, yang dekat dengan Jepang dan kawasan barat Samudera Pasifik.


Laporan DIA itu sebenarnya masih bersifat rahasia. Namun, secara tidak sengaja, sebagian laporan itu sudah dibocorkan dalam rapat antara para pejabat Pentagon dengan para anggota DPR AS yang tergabung dalam Komisi Dinas Bersenjata di Washington DC pada Kamis malam waktu setempat (Jumat pagi WIB).  


Dalam laporan itu, DIA "cukup yakin" bahwa Korut sudah punya senjata nuklir yang bisa dimasukkan dalam rudal balistik. Namun, rudal-rudal balistik Korut itu kemungkinan besar masih belum bisa diandalkan.


Laporan DIA itu, yang dicetak pada Maret lalu, "secara tak sengaja" diungkapkan oleh seorang anggota DPR, Doug Lamborn, dalam rapat. Ketika itu dia menanyai para pejabat Pentagon mengenai program senjata nuklir Korut.


"DIA menilai dengan cukup yakin bahwa Korut saat ini punya senjata nuklir yang bisa dibawa oleh rudal balistik. Namun kemampuan [rudal] itu masih rendah," kata Lamborn. Dia mengutip laporan DIA berjudul "Penilaian Ancaman Dinamis 8099: Program Senjata Nuklir Korea Utara (Maret 2013)."


Saat dikonfirmasi "kebocoran" laporan itu dan kebenaran isinya, Pentagon menolak membenarkan. "Tidak akurat untuk menilai bahwa rezim di Korea Utara sudah benar-benar menguji, membuat, maupun mendemonstrasikan kemampuan nuklir seperti yang dimaksud dalam kutipan itu," kata juru bicara Pentagon, George Little.


James Clapper, seorang pejabat senior intelijen AS, memperingatkan bahwa penilaian yang konon dari DIA itu belum dibahas oleh kalangan intelijen secara luas di Washington.


"Menurut saya pernyataan yang dikutip anggota DPR itu bukanlah penilaian Komunitas Intelijen. Lagipula, Korut belum mendemonstrasikan kemampuan menyeluruh yang diperlukan bagi rudal yang bersenjatakan nuklir," kata Clapper.


Ketua Gabungan Kepala Staf Militer AS, Jenderal Martin Dempsey, menolak berkomentar karena mengaku belum melihat langsung laporan DIA. Menurut dia, laporan itu tidak sejalan dengan penilaian militer AS, walau sudah menyiagakan sistem pertahanan rudal di kawasan Pasifik.  (umi)  


Baca juga
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya