Senjata Kimia Suriah Diganti Desinfektan oleh Jenderal Pembelot

Tentara Suriah yang membelot
Sumber :
  • REUTERS/Thair al-Khalidi/Shaam News Network/Handout
VIVAnews -
Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas
Seorang jenderal di Suriah pilih membelot setelah diperintahkan menggunakan senjata kimia dalam menyerang pasukan pemberontak. Namun sebelumnya, dia sempat mengganti senjata kimia dengan cairan desinfektan yang tidak berbahaya.

Prabowo Ingin Bentuk 'Executive Heavy" dengan Rangkul Semua Parpol, Kata Peneliti BRIN

Diberitakan
Perjuangan Dinda Kanyadewi Main Film Badarawuhi di Desa Penari, Make Up sampai 6 Jam
Al-Arabiya , Minggu 28 April 2013, jenderal tersebut adalah Zahil al-Sakit, dari satuan senjata kimia angkatan bersenjata Suriah. Saat itu, dia diperintahkan untuk menghujani Tentara Pembebasan Suriah (FSA) dengan senjata kimia di wilayah Hauran.


Namun, Sakit menolak melakukannya. Dia malah mengganti cairan kimia tersebut dengan air desinfektan bernama "Air Javel".


"Saya diperintahkan mengeksekusi dengan kimia beracun ke gua-gua dan terowongan yang digunakan oleh FSA, tapi saya ganti kimia itu dengan air dicampur Javel," kata Sakit.


Dia menegaskan, selama memimpin satuan tersebut, dia tidak pernah menembakkan satu pun senjata kimia saat bertempur dengan FSA. "Saya memerintahkan seluruh senjata kimia untuk dikubur, dan saya bisa menunjukkan lokasi persis saya menguburnya," ujar dia lagi.


Bukti-bukti telah bermunculan soal penggunaan senjata kimia oleh rezim Bashar al-Assad. Di antaranya adalah Sarin, yang bisa membakar jika terkena kulit dan mematikan jika terhirup. Hal ini seperti yang ditakutkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya.


Presiden AS Barack Obama mengatakan Jumat pekan lalu bahwa jika kedapatan menggunakan senjata kimia, maka akan menjadi senjata makan tuan bagi Suriah. Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyerukan Suriah untuk memperbolehkan penyidik PBB untuk membuktikannya. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya