Tsarnaev Awalnya Ingin Ledakkan Bom di Hari Kemerdekaan AS

Polisi AS di Kota Boston bereaksi setelah insiden ledakan bom
Sumber :
  • REUTERS/MetroWest Daily News/Ken McGagh/Handout

VIVAnews - Pihak kepolisian Massachusetts mengatakan kedua pelaku bom Boston awalnya berniat untuk meledakkan bom panci presto pada tanggal 4 Juli, hari kemerdekaan Amerika Serikat. Tanggal itu dipilih karena lebih memiliki lebih simbol yang lebih kuat dan dapat melukai lebih banyak korban.

Kantor berita Reuters, Jumat 4 Mei 2013 melansir, kedua bersaudara Tsarnaev kemudian memajukan tanggal peledakan, karena bom panci presto yang dirakit selesai lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Menurut seorang petugas polisi yang tidak ingin disebut namanya, Tsarnaev bersaudara berdiskusi soal rencana peledakkan di sebuah taman Charles River Esplanade.

Rencana meledakkan bom di ajang lari marathon di Boston baru diputuskan satu atau dua hari sebelum acara berlangsung. Bahkan menurut laporan The Times, kedua kakak-adik etnis Chechnya itu sempat berniat menjadi "pengantin" dengan meledakkan diri mereka sendiri.

Aksi bom bunuh diri itu sempat terlintas setelah menyaksikan khotbah di dunia maya yang dibawakan oleh Anwar al-Awlaki, seorang ulama al-Qaeda kelahiran AS yang terbunuh dalam serangan pesawat tanpa awak di Yaman tahun 2011 silam. Namun hingga kini belum ditemukan indikasi bahwa kedua bersaudara itu pernah berkomunikasi sebelumnya dengan Awlaki.

Dalam pandangan mantan kepala analisis intelijen di Kepolisian New York, Mitch Silber, serangan bom pada tanggal 4 Juli di kota Boston mungkin akan lebih mematikan. Hal ini berdasarkan pertimbangan lebih banyak orang yang berkumpul dalam perayaan tahunan itu.

Sementara mantan jaksa federal, Mark Rasch, mengatakan rencana serangan bom 4 Juli jelas akan mengirimkan pesan yang lebih kuat. "Inti dari tindak terorisme adalah simbol. Bom marathon Boston memiliki simbol yang kuat apabila serangan itu benar-benar dilakukan pada hari kemerdekaan AS," ujar Rasch.

Bom Dirakit di Apartemen

Laporan terbaru lainnya yang dikonfirmasi oleh polisi terkait lokasi perakitan bom panci presto. Bom itu ternyata dirakit di apartemen Tamerlan Tsarnaev ketika dia masih tinggal bersama istri, Katherine Russel dan anaknya, Zahara yang masih berusia tiga tahun.

Hingga kini belum ada informasi resmi dari pihak polisi yang menyebut Katherine mungkin sudah mengetahui atau ikut dijadikan tersangka akibat peristiwa peledakan bom Boston.

Kemenkominfo Gelar Talkshow “Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”

Namun menurut pengacara Katherine, Amato DeLuca, janda Tamerlan yang berusia 24 tahun itu sama sekali tidak tahu atau terlibat dalam perakitan bom. DeLuca menyebut Katherine juga terkejut ketika mengetahui suaminya menjadi pelaku bom yang menewaskan tiga orang dan melukai 246 korban lainnya pada 15 April lalu.

Sekjen DPP PKS Aboe Bakar Al Habsyi.

PKS Terbuka untuk Bertemu Prabowo tapi Bukan untuk Menyusul PKB

Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan rencana pertemuan dengan calon presiden terpilih Prabowo Subianto masih menunggu waktu yang tepat.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024