Sumber :
- REUTERS/Kim Kyung-Hoon/Files
VIVAnews -
Bank-bank besar di China menyatakan berhenti melayani transaksi dengan Korea Utara pekan ini. Langkah itu dilakukan untuk mematuhi resolusi PBB, menyusul rencana Korut meluncurkan rudal jarak jauh mereka.
Diberitakan Financial Times , Kamis 16 Mei 2013, di antara bank besar yang berhenti bertransaksi dengan Korut adalah Industrial and Commercial Bank of China, China Construction Bank, dan Agricultural Bank of China. Seluruh transaksi dihentikan, apa pun jenisnya.
Diberitakan Financial Times , Kamis 16 Mei 2013, di antara bank besar yang berhenti bertransaksi dengan Korut adalah Industrial and Commercial Bank of China, China Construction Bank, dan Agricultural Bank of China. Seluruh transaksi dihentikan, apa pun jenisnya.
Langkah ini melampaui harapan PBB melalui resolusinya. Dalam resolusi yang mencakup sanksi pada Korut tersebut, PBB hanya menyerukan untuk berhenti transaksi jika dana yang dikirim mungkin akan digunakan untuk program nuklir dan rudal balistik Korea Utara.
"CCB (China Construction Bank) mematuhi keputusan yang diambil pemerintah China dan Dewan Keamanan PBB. Saat ini, CCB tidak memiliki kontak bisnis apa pun dengan bank Korea Utara dan seluruh rekening perwakilan bank Korut telah ditutup," ujar pernyataan CCB.
Sebelumnya pada pekan lalu, bank pusat China, Bank of China, menutup rekening Foreign Trade Bank, bank valuta asing utama Korut.
China memang telah lama menjadi mitra ekonomi paling penting Korut. Hubungan dagang kedua negara meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. Kerja sama dengan China membantu Korut membiayai infrastruktur dan menghidupi rakyatnya.
Diperkirakan, China menyumbang 90 persen dari nilai ekspor dan impor Korut. Sebaliknya, Korut hanya menyumbang 0,2 persen dari nilai ekspor dan impor China.
Namun, dalam setahun terakhir hubungan kedua negara tidak akur. Kim Jong-un belum menyambangi China sejak berkuasa tahun 2011. Selain itu, Jong-un juga mementahkan desakan China untuk menghentikan pengembangan bom nuklir dan uji rudal. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Langkah ini melampaui harapan PBB melalui resolusinya. Dalam resolusi yang mencakup sanksi pada Korut tersebut, PBB hanya menyerukan untuk berhenti transaksi jika dana yang dikirim mungkin akan digunakan untuk program nuklir dan rudal balistik Korea Utara.