Hadapi Ancaman Korut, Korsel Siagakan Rudal di Perbatasan

persiapan jepang hadapi serangan korea utara
Sumber :
  • REUTERS/Issei Kato
VIVAnews -
Pemerintah Tangerang Tegaskan ASN Bidang Layanan Publik Wajib Masuk Meski Ada Kebijakan WFH
Aksi Korea Utara yang kembali meluncurkan empat rudal pada hari Sabtu dan Minggu kemarin, membuat seteru abadinya, Korea SelatanĀ  meningkatkan kewaspadaan mereka terhadap serangan dari negara tersebut. Hal itu diungkapkan oleh Kementerian Pertahanan Korsel beberapa jam setelah Korut melancarkan rudalnya hari Sabtu kemarin.

Segini Jumlah Rudal Iran yang Dicegat AS, Inggris dan Yordania Menuju Israel

"Dalam aksi provokasi apa pun, pihak kementerian akan terus memantau dan selalu waspada," ujar perwakilan Kemhan Korsel kepada kantor berita
Vespa 140th of Piaggio: Edisi Terbatas Merayakan 140 Tahun
Yonhap .

Menurut organisasi Arms Control Association yang berbasis di AS dan dikutip oleh kantor berita
CNN
, rudal jarak pendek Korut diperkirakan dapat menempuh jarak kurang dari 1000 kilometer. Sementara kantor berita
ABC News
, Senin 20 Mei 2013, melaporkan Korsel menduga peluncuran rudal pada akhir pekan kemarin merupakan bagian dari latihan militer.


Namun mereka belum mengetahui motif dan tujuan Korut kembali meluncurkan rudal di tengah upaya internasional membawa Korut ke meja perundingan. Dalam peluncuran rudal yang dilakukan akhir pekan kemarin, Korut tidak hanya meluncurkan rudal modifikasi jarak pendek KN-02 tetapi juga roket dari alat peluncur ganda terbaru yang mereka miliki.


Peluncur roket ganda terbaru yang dimiliki Korut diperkirakan mampu menembakan roket hingga jarak lebih dari 99 kilometer. Hal ini membuat Korsel khawatir artileri dan peluncur roket ganda Korut yang disiapkan di daerah perbatasan, akan diarahkan daerah padat penduduk di Korsel


Korsel Siaga


Melihat situasi ini, Korsel dan sekutunya, Amerika Serikat telah meningkatkan kemampuan militer mereka. Minggu kemarin, Korsel mengonfirmasi mereka telah menyiagakan puluhan rudal Spike buatan Israel dan alat peluncur di perbatasan kepulauan bagian barat.


Peralatan militer itu memiliki kemampuan menjangkau jarak hingga 19 kilometer dan diarahkan ke pesisir utara Korut, di mana rudal mereka berada. Korsel dan AS tidak ingin mengulang peristiwa yang terjadi di tahun 2010 silam saat artileri militer Korut membunuh empat orang di perbatasan kepulauan Korsel.


Kendati Korsel telah bersiap menghadapi Korut, namun PBB tetap mengharapkan semua pihak untuk terus menahan diri. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, ketika mengunjungi Rusia pada Minggu lalu.


"Kami khawatir terhadap tindakan provokatif Korut dan berharap mereka akan menahan diri terhadap aksi yang sama di masa mendatang," ujarnya kepada kantor berita RIA Novosti di kota Moskow.


Ban juga menyerukan kepada Korut untuk kembali berdialog di meja perundingan dan menurunkan tensi ketegangan yang terjadi di Semenanjung Korea. Rusia turut diminta oleh PBB menggunakan pengaruhnya supaya dapat membujuk Korea kembali mau berunding.


"Kami sangat khawatir terhadap aksi provokatif yang dilancarkan oleh Korut," ujar Ban kepada kantor berita Ria Novosti saat berkunjung ke kota Moskow.


Ban menyerukan Korut untuk menurunkan tensi kemarahannya dan mendorong untuk kembali ke meja perundingan. Saat berkunjung ke Rusia pada Minggu lalu, dia juga meminta Rusia untuk menggunakan pengaruhnya untuk melobi Korut. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya