Sumber :
- REUTERS/Bobby Yip
VIVAnews -
Pasca meluncurkan empat rudal berturut-turut sejak hari Sabtu kemarin, Korea Utara hari ini kembali menembakan rudal kelima ke arah lepas pantai timur. Hal ini diinformasikan pejabat berwenang Korea Selatan pada Senin siang.
Menurut kantor berita CNN , Senin 20 Mei 2013, Korsel kembali menyerukan kepada Korut untuk menurunkan tensinya dengan menahan diri dan membujuk supaya mau berunding. Kendati sudah memiliki informasi soal peluncuran rudal, namun pihak Kementerian Pertahanan Korsel, masih perlu waktu untuk menganalisa apa sebenarnya yang ditembakan oleh Korut.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Menurut kantor berita CNN , Senin 20 Mei 2013, Korsel kembali menyerukan kepada Korut untuk menurunkan tensinya dengan menahan diri dan membujuk supaya mau berunding. Kendati sudah memiliki informasi soal peluncuran rudal, namun pihak Kementerian Pertahanan Korsel, masih perlu waktu untuk menganalisa apa sebenarnya yang ditembakan oleh Korut.
Menurut pejabat berwenang di Kemhan Korsel, Choi Yong-su, rudal yang diluncurkan Korut pada akhir pekan kemarin dapat berupa rudal jarak pendek atau arteleri kaliber besar jenis baru. Peluncuran rudal ini belum mengakibatkan kekhawatiran yang besar baik bagi Korsel maupun Amerika Serikat.
Sementara kantor Kepresidenan Korsel pada Senin ini mengatakan Korut sebaiknya tidak terlibat kembali dalam aksi ketegangan. Peluncuran rudal yang terjadi bulan ini terjadi setelah Pyongyang mengkritik kehadiran kapal induk berkekuatan nuklir milik AS, USS Nimitz, yang merapat di pelabuhan Korsel dan dilaporkan ikut dalam latihan militer gabungan.
Tetapi menurut laporan kantor berita
ABC News
, Minggu 19 Mei 2013, peluncuran rudal itu hanya merupakan bagian dari latihan perang rutin yang digelar Korut.
Padahal sebelumnya ketegangan di Semenanjung Korea sempat mereda selama beberapa hari, setelah Korut dilaporkan menarik dua rudal jarak jauh bernama Musudan yang dipercaya memiliki jarak tempuh hingga 3500 kilometer. Rudal itu sebelumnya diarahkan ke daratan Korea Selatan dan pangkalan militer AS di Kepulauan Guam. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut pejabat berwenang di Kemhan Korsel, Choi Yong-su, rudal yang diluncurkan Korut pada akhir pekan kemarin dapat berupa rudal jarak pendek atau arteleri kaliber besar jenis baru. Peluncuran rudal ini belum mengakibatkan kekhawatiran yang besar baik bagi Korsel maupun Amerika Serikat.
