Warga AS dan Inggris Tewas Dibunuh Tentara Suriah

Pertempuran antara Pemberontak Suriah dengan militer di Ain Tarma, Damaskus
Sumber :
  • REUTERS/Goran Tomasevic

VIVAnews - Tiga warga asing dilaporkan tewas ditembak pasukan Suriah saat pertempuran dengan pejuang revolusi. Dua di antara warga asing itu merupakan WN Amerika Serikat dan Inggris, seorang lagi belum teridentifikasi.

Kantor berita CNN, Jumat 31 Mei 2013, melaporkan ketiga warga asing itu tewas akibat tertembak di wilayah tenggara Suriah. Korban berhasil diidentifikasi dari penemuan identitas berupa SIM yang dikeluarkan oleh pemerintah Michigan dan paspor AS.

Selain itu paspor milik WN Inggris juga ikut ditemukan. Dalam siaran yang ditayangkan oleh stasiun televisi pemerintah tersebut, terdapat potongan gambar yang menunjukkan beberapa bagian mobil korban berlubang akibat diberondong peluru.

Menurut Pemerintah Suriah, ketiga warga asing itu ikut mendukung tentara pemberontak dan saat tertembak peluru, mereka sedang berperang bersama tentara kelompok al-Nusra. Hal itu terbukti dari penemuan beberapa barang bukti di mobil korban seperti peta fasilitas militer milik pemerintah yang digambar menggunakan tangan, sebuah komputer dan bendera milik tentara gerakan tersebut.

Belum ada komentar dari pemerintah AS soal klaim pembunuhan ini. Namun sebelumnya Kementerian Luar Negeri AS telah dikabari adanya wanita AS yang terbunuh di Suriah.

Sopir Bus yang Ajak Makan 30 Penumpang di Rumah Mertuanya saat Lebaran dapat Rp100 Juta

Kemlu AS mengatakan bahwa wanita itu sedang bekerja untuk pemerintah Republik Ceko dalam mengumpulkan informasi di Suriah. Namun mereka tidak menyebut informasi apa yang sedang dicari oleh wanita itu. Sementara Kemlu AS berkomentar lebih jauh.

Ini bukan kali pertama warga AS dituduh bersekongkol dengan kelompok pemberontak untuk menggulingkan Bashar al-Assad. Pada Maret lalu, mantan tentara AS bernama ditahan FBI setelah kembali dari Suriah.

Dia dituduh menggunakan roket granat dan ikut berjuang bersama gerakan al-Nusra, yang terkait dengan jaringan al-Qaeda di Irak. Menurut data Departemen Pertahanan AS, kelompok al-Nusra pernah mengklaim bertanggung jawab terhadap lebih dari 600 serangan di Suriah.

Hasil penyelidikan FBI menyebutkan bahwa Harroun yang pernah bertugas di angkatan dari tahun 2000 hingga 2003 itu, pergi ke Suriah Januari 2013 lalu. Dia diketahui ikut mendukung pejuang Suriah melawan tentara Assad. (umi)

Ilustrasi/Korban pembunuhan

Ada Luka di Dada hingga Leher pada Wanita yang Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari

Luka di leher waniita tersebut kemungkinan besar lantaran cekikan.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024