VIVAnews - Kebakaran terjadi di sebuah peternakan di sebelah utara China, menewaskan 61 orang pekerja yang terjebak di dalamnya.
Diberitakan Reuters, kebakaran terjadi di peternakan dekat kota Dehui di Provinsi Jilin pada Senin pagi ini. Saksi mata mengaku mendengar ledakan disusul asap hitam sebelum api berkobar.
Sebanyak 300 pekerja ada di lokasi saat insiden terjadi. "Sekitar 100 pekerja berhasil lolos dari peternakan yang gerbangnya terkunci saat itu," tulis kantor berita Xinhua.
"Struktur bangunan yang rumit dari bekas kediaman itu dan sempitnya jalan ke luar menyulitkan proses penyelamatan," lanjut Xinhua lagi.
Belum diketahui apa penyebab ledakan kali ini. Banyaknya angka kematian kali ini menambah panjang daftar korban tewas akibat buruknya sistem pengaman kebakaran di China.
Pintu darurat seringkali terkunci atau terhalang di banyak gedung di China. Petugas mudah disuap untuk memberi izin operasi gedung tanpa pengamanan yang baik.
Tahun 2008 lalu, sebanyak 44 orang tewas saat api melahap sebuah klub malam di Shenzhen. Seorang polisi senior dijadikan tersangka karena menerima suap demi membiarkan klub tanpa izin itu tetap dibuka.
Kebakaran terparah terjadi akhir tahun 2000 lalu. Saat itu sebuah diskotik habis dimangsa di jago merah di kota Luoyang, menewaskan 309 orang. (umi)
Laporkan Albertina Ho ke Dewas KPK, Nawawi: Itu Sepenuhnya Sikap Nurul Ghufron
Ketua sementara KPK, Nawawi Pomolango buka suara soal laporan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewas KPK. Ia menyebut terkait laporan Ghufron kepada Albertina Ho di Dewas
