- REUTERS/Desmond Boylan
VIVAnews - Puluhan wartawan yang menumpang pesawat dari Moskow maupun mereka yang telah menunggu di bandara Havana, Kuba, dibuat keki oleh Edward Snowden, si pembocor rahasia intelijen AS. Snowden yang seyogyanya berada di dalam pesawat itu tidak terlihat batang hidungnya, entah ke mana.
Diberitakan Reuters, Kapten pesawat maskapai Aeroflot langsung dikerubuti para pewarta saat tiba di Havana, Senin waktu setempat. Kapten yang tidak disebutkan namanya ini mengatakan, "Tidak ada Snowden, tidak ada," kata dia.
Hal yang sama disampaikan para kru pesawat. "Tidak ada orang spesial dalam pesawat. Hanya jurnalis," kata mereka.
Sekitar 20 jurnalis Rusia yang nekat ikut dalam penerbangan tersebut juga dibuat kebingungan. Kursi penumpang nomor 17a yang seharusnya diduduki Snowden sudah kosong sedari berangkat dari Moskow hingga sampai ke Havana, Senin waktu setempat.
Mereka mondar-mandir mencari keberadaan Snowden. Saking putus asanya, seorang reporter AP bernama Max Sedon disangka Snowden karena punya kemiripan sedikit. Padahal, nama Snowden sudah ada di daftar check-in bandara Moskow. Akhirnya mereka pasrah, sudah terlanjur ikut di penerbangan 12 jam tersebut.
Kejar-kejaran antara Snowden dan para jurnalis telah berlangsung sejak dia masih berada di Hong Kong. Di wilayah otonomi China ini, Snowden juga sempat hilang dari hotel tempatnya menginap.
Snowden diketahui telah mendarat di Moskow, Rusia, untuk menuju Ekuador, negara yang akan memberinya suaka. Snowden bepergian dengan surat diplomat Ekuador, karena paspornya sudah ditarik pemerintah AS.
Sebelum sampai di Ekuador, pesawat Snowden diduga akan transit di Kuba. Menurut laporan Reuters, saat pesawat tersebut hendak berangkat, sebuah mobil van putih mendekat dan menjemput seorang pria berpakaian putih. Tidak diketahui siapa pria tersebut.
Sebelumnya, pejabat Rusia mengatakan bahwa Snowden menginap di bandara Sheremetyevo sambil menunggu penerbangannya ke Kuba. Sumber lainnya di pemerintahan Rusia mengatakan, "Snowden kemungkinan telah meninggalkan Rusia, tapi naik pesawat lain."
Snowden menjadi buruan pemerintah AS setelah membocorkan dokumen rahasia soal penyadapan intelijen AS pada telepon dan internet. Sebelumnya, dia bersembunyi di Hong Kong sebelum mengajukan suaka ke Ekuador.
Dalam permintaan suaka tersebut, Snowden mengaku takut jika tertangkap AS. Dia khawatir akan disiksa dan dibunuh oleh pemerintahan Obama. Jikapun diadili, dia mengaku pengadilannya nanti akan berjalan dengan tidak adil. (umi)
Soal Cincin di Jari Manis dan Dilamar di Bali, Ini Kata Syifa Hadju
Selain menyangkut foto-foto tersebut, Syifa Hadju juga menjelaskan mengenai cincin yang terlihat di jari manisnya.
