200 Ribu Warga Mesir Tuntut Presiden Mursi Mundur

Ratusan ribu penduduk Mesir tuntut presiden Mursi untuk mundur.
Sumber :
  • MOHAMED ABD EL GHANY/REUTERS
VIVAnews -
Terpopuler: Daftar Pajak Tahunan Toyota Fortuner, Duel Yamaha Nmax vs Honda PCX Bekas
Sekitar 200 ribu orang berkumpul di Tahrir Square sejak Minggu siang 30 Juni 2013 hingga malam waktu setempat, menuntut Presiden Mohamed Mursi untuk mengundurkan diri.

4 Potret Adem Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri setelah Mualaf

Diberitakan
Heru Budi Mengaku Tak Tahu soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Capai Rp 22 M
Reuters, dengan membawa bendera nasional, para demosntran lantang berteriak "Rakyat ingin jatuhkan rezim". Hari ini merupakan peringatan setahun pelantikan Mursi, presiden pertama Mesir yang dipilih secara demokrasi.


Para demonstran marah terhadap Ikhwanul Muslimin, organisasi yang mengantarkan Mursi sebagai presiden Mesir, yang telah membajak revolusi Mesir 2011 lalu untuk memonopoli kekuasaan. Selain itu, masyarakat frustasi oleh krisis ekonomi dan kebuntuan politik saat Mursi memimpin.


Di kota-kota lain para demonstran juga berkumpul di pusat kota. Sumber keamanan menyatakan, tiga kantor Ikhwanul Muslimin di berbagai kota dekat Delta Nil telah dibakar oleh demonstran.


Lebih dari 20 ribu pendukung Mursi juga berkumpul di ibukota dekat istana Presiden. Mursi sendiri keberadaannya dirahasiakan.  Namun para demonstrans berencana untuk aksi duduk di luar istana. Diberitakan
Aljazeera
, ditakutkan terjadi bentrokan antara pendukung Mursi dan "Tamarod", yang berarti pemberontakan.


Presiden Mursi dinilai membuat sejumlah keputusan kontroversial sejak duduk sebagai presiden pertama hasil demokrasi. Salah satu keputusannya yang paling dikritik adalah dekrit yang dia terbitkan November 2012. Dekrit tersebut melindungi dirinya dari gugatan hukum.


Ekonomi Mesir terjun bebas, nilai mata uang jatuh hampir 20 persen sejak Mursi jadi presiden. Selain itu, investasi asing pun mengering dan bisnis lumpuh karena kelangkaan bahan bakar dan listrik.


Dari sisi HAM, aktivitas HAM mencatat, aksi kekerasan kian meluas. Mursi tak berbuat banyak saat petugas keamanan melakukan pelanggaran HAM. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya