AS Desak China Selesaikan Konflik di Perairan Sengketa

Kepulauan Spratly di Laut China Selatan.
Sumber :
  • REUTERS/Rolex Dela Pena/Pool
VIVAnews -
2.000 Hewan Ternak Dilakukan Vaksinasi Antisipasi Wabah PMK Secara Gratis
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, pada Senin kemarin mendorong China untuk segera menyepakati perjanjian mengenai Laut China Selatan atau
Code of Conduct
Ternyata Buah Delima Punya Manfaat untuk Sembuhkan Kanker, Benarkah?
(COC). Alasannya demi mencegah terjadinya kekerasan di perairan sengketa itu setelah Filipina menuduh China mengembangkan peralatan militernya secara besar-besaran.
Prediksi LaLiga: Real Madrid vs Barcelona

Stasiun berita
Channel News Asia
, Senin 1 Juli 2013 melansir pernyataan Kerry itu saat dia tiba di Brunei Darussalam untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi Menteri-Menteri Luar Negeri Asia Tenggara dalam kerangka Forum Regional ASEAN.


"Kami sangat berharap melihat perkembangan dari substansi COC untuk memastikan keamanan di kawasan yang penting ini," ujar Kerry dalam forum tersebut.


Kendati sebelumnya Beijing mengatakan bahwa Laut China Selatan bukanlah sesuatu yang dapat dicampuri Washington, namun Kerry kukuh merasa AS memiliki kepentingan nasional terhadap keamanan di kawasan itu. Kerry berpendapat apabila terjadi peperangan di kawasan itu maka dapat membahayakan alur perdagangan karena perairan itu merupakan jalur penting bagi perdagangan dunia.


Walau Kerry menyatakan AS ikut memiliki kepentingan nasional di kawasan LCS, kepada Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, dia mengatakan bahwa AS tidak memihak kepada negara yang berkonflik dengan China soal area itu.


Beberapa negara yang ikut mengklaim lahan di LCS antara lain Filipina, Vietnam, Brunei, Malaysia dan Taiwan. Dalam kunjungan ini, Kerry terlihat sangat berhati-hati untuk tidak langsung mengkritik China soal sengketa Laut China Selatan.


"Tujuan dari langkah kami tidak bermaksud untuk mencampuri atau mengimbangi pengaruh satu negara," kata Kerry.


Selain membahas isu Laut China Selatan, AS dengan China juga mencapai kata sepakat terkait isu keamanan di kawasan Semenanjung Korea. Bersama dua negara lain yaitu Jepang dan Korea Selatan, AS dan China kompak menolak mengakui Korea Utara sebagai negara yang memiliki senjata nuklir.


"Kami semua, kami berempat secara absolut satu suara dan tegas mendesak Korut untuk melakukan denuklirisasi," kata Kerry.


Dia memuji langkah China yang secara tegas menunjukkan penolakannya terhadap sikap Korut yang selama ini dianggap kerap berlindung di balik kebesaran Negeri Tirai Bambu. Ini merupakan kunjungan pertama Kerry ke kawasan Asia Tenggara sejak menjabat sebagai Menlu pada Februari kemarin.


Pertemuan tingkat tinggi Menlu ASEAN akan berakhir hari Selasa ini dengan agenda membahas isu keamanan regional dan ditutup pertemuan Menlu dari 26 negara Asia Pasifik dan negara-negara Uni Eropa.  (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya