Sempat Larang Pesawat Presiden Bolivia, Prancis Minta Maaf

Presiden Bolivia Evo Morales
Sumber :
  • REUTERS/David Mercado

VIVAnews - Pemerintah Prancis minta maaf secara resmi kepada Bolivia karena sempat tidak mengizinkan pesawat yang ditumpangi presiden negara itu, Evo Morales, melintasi wiliayah udara mereka. Prancis berdalih insiden itu akibat menerima informasi keliru.

Menurut stasiun berita BBC, Prancis minta maaf melalui Kementerian Luar Negerinya dalam sebuah pernyataan resmi. Hal itu disampaikan juru bicara Kemlu, Philippe Lalliot.

"Menlu telah menghubungi rekannya dari Bolivia untuk menyampaikan penyesalannya yang mendalam soal pesawat kepresidenan Bolivia. Hal itu dapat terjadi karena konfirmasi izin lintas teritori Prancis bagi pesawat Presiden Morales telat kami terima," ujar Lalliot.

Presiden Prancis, Francois Hollande, yang kini sedang berada di Berlin mengatakan telah mengeluarkan izin secepatnya ketika tahu bahwa pesawat yang melintas ditumpangi Presiden Bolivia.

Terekam CCTV Cabuli Gadis Panti Asuhan, Ketua PSI Gubeng Surabaya Dicokok Polisi 

Terlanjur Marah

Namun pernyataan maaf itu tidak langsung meredakan kemarahan Pemerintah Bolivia yang kadung sudah geram dengan sikap Prancis dan beberapa negara Eropa seperti Italia, Spanyol dan Portugis.

Warga Bolivia terlihat berdemonstrasi di depan Kedubes Prancis yang berlokasi di kota  La Paz kemarin. Mereka menuntut Duta Besar Prancis untuk Bolivia, segera diusir dari teritori mereka. Sementara beberapa respon kemarahan juga diungkap oleh beberapa pemimpin negara-negara Amerika Latin.

Presiden Argentina, Cristina Fernandez de Kirchner, mengatakan perlakuan beberapa pejabat berwenang Eropa terhadap Morales tidak hanya merupakan penghinaan terhadap Bolivia tetap juga terhadap kawasan Amerika Selatan.

Indonesia All Star Diisi Pemain Terbaik Guna Hadapi Red Sparks

Pernyataan serupa juga diungkap Presiden Brazil, Dilma Rousseff, mengatakan apa yang dialami oleh Morales tidak hanya merupakan sesuatu yang memalukan bagi Bolivia tetapi juga seluruh negara-negara Amerika Latin.

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, mengungkapkan kekesalannya mendengar kasus itu melalui akun Twitter.

"Saya tetap memastikan dukungan untuk Evo dan dari seluruh rakyat Venezuela dengan martabat. Kami akan mengambil tindakan atas agresi ini. Ini merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima," kicau Maduro di Twitter.

Presiden Ekuador, Rafael Correa, menanggapi masalah ini dengan mengajak semua negara Amerika Latin yang tergabung dalam organisasi UNASUR untuk segera bertemu dan membahas isu ini. Hal itu kembali ditegaskan oleh Wakil Presiden Bolivia, bahwa beberapa pemimpin negara-negara Amerika Latin akan bertemu di Cochabamba, Bolivia pada Kamis ini.

Kasus ini bermula pada Selasa malam lalu ketika pesawat jet Morales meminta izin untuk melintasi wilayah udara Portugal. Namun izin itu ditolak. Pihak pejabat pemerintah Portugal mengatakan pesawat tidak dapat mendarat karena ada kesalahan teknis.

Kemudian pilot mengarahkan rute menuju Pulau Canary untuk mengisi bahan bakar. Praktis, untuk menuju ke sana harus melewati kawasan udara Prancis.

Namun lagi-lagi Pemerintah Prancis menolak dengan alasan serupa. Pilot kemudian dipaksa harus mendarat di Bandara Internasional Wina, Austria pada Selasa malam karena diduga pesawat Bolivia itu mengangkut buronan paling dicari AS, Edward Snowden.

Beberapa pejabat terlihat menggeledah pesawat jet kepresidenan, namun tidak menemukan orang yang dicari. (eh)

Prabowo Subianto tiba di Malaysia.

Batalkan Aksi Relawan Turun ke Jalan Jelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Prabowo Tuai Pujian

Menurut Sekjen AMMI Arip Nurahman, langkah dilakukan Prabowo ini, agar menjaga situasi tetap kondusif serta menghindari terjadinya perpecahan diantara sesama anak bangsa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024