Asiana: Kecelakaan Bukan karena Kegagalan Mesin Pesawat

Interior Boeing 777 Asiana Airlines usai kecelakaan.
Sumber :
  • REUTERS/NTSB/Handout

VIVAnews – Asiana Airlines mengatakan, kecelakaan Boeing 777 milik maskapai mereka di Bandara Internasional San Francisco, Sabtu 6 Juli 2013 waktu setempat, bukan disebabkan kesalahan teknis.

Nikita Mirzani Ngaku Dapet Kekerasan dari Rizky Irmansyah, Lita Gading: Lapor Jangan Koar-koar

Namun seperti dikutip Reuters, maskapai penerbangan terbesar kedua Korea Selatan itu juga menepis anggapan yang menyebut kesalahan ada pada pilot atau menara pemantau bandara.

“Untuk saat ini, kami menyatakan tidak ada masalah yang disebabkan mesin pesawat Boeing 777,” kata Presiden dan CEO Asiana Airlines, Yoon Young-do, dalam konferensi pers di Seoul, Korea Selatan, Minggu 7 Juli 2013.

Proses investigasi kecelakaan Asiana Airlines di San Francisco, California, Amerika Serikat, dipimpin oleh agen khusus FBI David Johnson dan dilakukan oleh Badan Nasional Keselamatan Transportasi AS (NTSB), Korea Selatan, dan Boeing selaku produsen pesawat.

Johnson mengatakan, penyebab kecelakaan bukan tindak terorisme. “Untuk saat ini belum ada indikasi tindak terorisme yang kami temukan. Kami saat ini mengerahkan semua sumber daya yang kami miliki untuk membantu proses investigasi,” ujarnya.

Sementara Walikota San Francisco, Edwin Lee, menyampaikan duka citanya atas kecelakaan itu. “Kami sangat beruntung karena masih banyak penumpang yang berhasil selamat,” ujar Lee.

Pesawat Asiana Airlines Boeing 777 dengan nomor penerbangan 214 yang mengalami kecelakaan pukul 11.30 waktu setempat, mengangkut 307 penumpang dan 16 kru. Sebanyak 141 penumpang merupakan warga China, 77 warga Korsel, 61 warga AS, dan 1 warga Jepang. (umi)

Baca juga:

Arti dan Peran Amicus Curiae yang Diajukan Megawati dan Habib Rizieq ke MK
VIVA Militer: Rudal hipersonik Iran gagal dibendung sistem Iron Dome Israel

Ledakan Terdengar di Irak hingga Suriah Imbas Serangan Israel ke Iran

Israel telah melakukan serangan udara terhadap sasaran di Iran. Hal ini dikonfirmasi oleh para pejabat AS.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024