Raja Belgia Letakkan Tahta Setelah 20 Tahun Berkuasa

Raja Belgia, Albert II dan putranya Pangeran Philippe
Sumber :
  • The Guardian
VIVAnews
Viral Beli Sepatu Bola Rp10 Juta, Kena Pajak Rp31 Juta, Ini Kata Bea Cukai
- Raja Belgia, Albert II, secara resmi turun tahta dan menyerahkan kekuasaan kepada sang putra, Pangeran Philippe, dalam sebuah upacara resmi di Istana Kerajaan pada Minggu pagi waktu setempat.

PKS Hormati Putusan MK: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Raja Albert II, yang kini berusia 79 tahun, memutuskan mundur setelah 20 tahun bertahta, dengan alasan kesehatan.
Chelsea Bikin Mikel Arteta Terkesan


Laman USA Today , Minggu 21 Juli 2013 melansir dalam prosesi kerajaan itu hanya dihadiri seluruh pejabat tinggi Belgia, seperti Perdana Menteri, Elio Di Rupo dan Presiden Komisi Uni Eropa, Jose Manuel Barroso. Tidak ada satu anggota keluarga kerjaan dari negara lain yang turut hadir.

Hal itu disebabkan rentang waktu rencana pengumuman turun tahta Albert hanya berselang tiga minggu dengan prosesi penyerahan kekuasaan. Upacara pelantikan Pangeran Philippe menjadi Raja ke-7 Belgia berbarengan dengan perayaan hari Nasional Belgia.


Dalam pesan terakhirnya kepada sang penerus tahta, Albert berpesan agar Belgia tetap menjadi sumber inspirasi bagi Benua Eropa. Dia juga menekankan agar warga Belgia yang terpisah akibat faktor bahasa, tetap bersatu.


Menurut laman
USA Today
, saat ini tercatat ada enam juta penutur Bahasa Belanda di Belgia yang disebut Flemings dan 4,5 juta penutur Bahasa Prancis.


"Philippe, kamu memiliki kualitas intelektual dan emosional untuk mengabdi kepada negeri ini," ujar Albert sebelum menandatangani dokumen penyerahan tahta kepada sang Putera Mahkota.


Dalam kesempatan itu, Albert juga mengucapkan terima kasih kepada sang istri, Paola dan PM Di Rupo atas semua dukungan yang telah diberikan selama dia berkuasa. Philippe kemudian resmi dilantik menjadi Raja ke-7 Belgia.


Dia dan sang istri, Ratu Mathilde serta keempat putrinya, kemudian menyapa rakyat Belgia dari atas balkon istana kerajaan. Rakyat Belgia pun menyambut dengan suka cita Raja baru mereka.


Menurut salah seorang warga, Xavier De Graef, yang turut memadati bagian luar istana, prosesi turun tahta ini merupakan sebuah sejarah. Dalam enam kali Raja Belgia, baru kali ini pemimpin tertinggi kerajaan memutuskan mundur secara sukarela.


"Raja baru ini merupakan sebuah sejarah. Peristiwa seperti ini tidak sering kali terjadi. Oleh sebab itu saya ingin berada di sini," ujar De Graef.


Selesaikan Masalah


Sementara Presiden Komisi EU, Jose Manuel Barroso, optimistis Belgia akan semakin baik saat Philippe bertahta nanti.


"Dia sosok yang bijak dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Dia paham betul soal politik di Belgia dan Eropa," ungkap Barroso.


Usai dilantik menjadi raja baru maka Philippe akan menghadapi tugas berat dalam beberapa bulan ke depan. Salah satu tugas utama yang harus ditunaikan yaitu menggelar pemilu Parlemen pada Juni 2014 mendatang.


Tugas ini cukup berat, mengingat Belgia berada di jurang perpecahan akibat perbedaan bahasa. Dalam pemilu yang digelar tahun 2010 silam, kursi pemerintahan sempat kosong selama 541 hari karena dalam gelaran pesta demokrasi itu, gagal menentukan pemenang.


Permasalahan ini semakin pelik dengan adanya ketegangan antara komunitas berbahasa Prancis dan Belanda yang sering kali merembet ke dalam pemerintahan. Hal ini ditakutkan dapat mengakibatkan ketidakstabilan suhu politik di sana.


Pengalihan tahta ini terjadi usai pada 3 Juli lalu, Raja Albert II, mengumumkan secara resmi rencananya untuk mundur. Saat itu Albert beralasan kesehatannya tidak lagi mumpuni untuk mengemban tugas sebagai Raja Belgia.


"Saya menyadari bahwa usia dan kesehatan saya tidak lagi memungkinkan untuk menyelesaikan tugas-tugas kerajaan seperti yang saya inginkan," ungkap Albert dalam sebuah video resmi seperti dikutip
BBC
awal Juli kemarin. 


Albert dilantik sebagai Raja ke-6 Belgia pada tanggal 9 Agustus 1993 silam. Peristiwa turun tahta Albert, terjadi selang tiga bulan, negara tetangganya, Belanda, ikut memiliki Raja baru, Willem-Alexander.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya