Mantan Pilot Jet Tempur ini Jadi Raja Baru Belgia

Pangeran Philippe, Raja baru Belgia bersama keluarganya
Sumber :
  • REUTERS/Yves Herman
VIVAnews -
Analisis Metabolisme Tubuh dan Kebutuhan Nutrisi Lewat Tes DNA
Pangeran Philippe pada hari Minggu pagi waktu setempat, resmi dilantik sebagai Raja baru ke-7 Belgia, menggantikan sang ayah, Raja Albert II. Raja Albert II memilih mundur dan menyerahkan estafet kepemimpinan kepada putra tertuanya yang berusia 53 tahun itu.

Elite Gerindra Sebut Polri Sudah "On the Track" Tangani Kasus Firli Bahuri

Pengunduran diri Albert ini sebelumnya telah disampaikannya pada 3 Juli lalu. Dalam pernyataannya saat itu, Albert beralasan mundur karena faktor usia dan kesehatan yang tak lagi mumpuni untuk menunaikan tugas kerajaan. Tahun ini, Albert genap berusia 79 tahun.
Tegas! Nikita Mirzani Coret Nama Lolly dari KK, Hak Waris, dan Asuransi: Sudah Gak Peduli!


Lahir pada 15 April 1960, Philippe, sudah dididik di bidang militer sejak muda. Terbukti di usia 18 tahun, dia mengenyam pendidikan di Akademi Militer Kerajaan Belgia selama tiga tahun.

Pada 26 September 1980, Philippe ditunjuk sebagai letnan dua dan dilantik sebagai perwira militer. Lulus sekolah militer di tahun 1981, Philippe, kemudian melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Oxford dan Standford, mengambil jurusan ilmu politik dan dapat gelar Master of Art tahun 1985.


Di bidang militer, Philippe meraih sertifikat sebagai pilot pesawat tempur, penerjun payung dan pemberi komando. Pada tahun 1989, Philippe ikut belajar dalam beberapa sesi khusus di Institut Pertahanan Tinggi Kerajaan.


Di tahun itu pula dia langsung dipromosikan sebagai kolonel. Kariernya semakin melesat pada tahun 2001 dia ditunjuk sebagai Mayor Jenderal di markas Tentara Militer Belgia.


Pada 4 Desember 1999, Philippe yang bergelar Duke of Brabant menikahi seorang aristokrat Belgia, Mathilde d'Udekem d'Acoz di Gereja Katedral Saint Michel di ibukota Brussel. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai empat putra dan putri.


Sebagai Pangeran yang bergelar Duke of Brabant, maka dia menjabat sebagai Kepala Kehormatan Badan Perdagangan Luar Negeri Belgia. Tugas utamanya adalah terbang ke berbagai negara dengan membawa misi perdagangan.


Tugas Berat

Usai terpilih sebagai Raja baru Belgia, maka Philippe memiliki tugas menyelenggarakan pemilu Parlemen pada Juni 2014 mendatang. Tugas ini cukup berat, mengingat Belgia berada di jurang perpecahan akibat konflik etnis.


Menurut laman
The Voice of Russia
, sejak tahun 1830 silam, Belgia berusaha untuk mengakomodir tuntutan dari dua kelompok yaitu penutur bahasa Belanda yang disebut Flander dan bermukim di bagian utara Belgia. Sementara kelompok lainnya merupakan penutur Bahasa Prancis yang tinggal di Wallonia di bagian selatan.


Laman USA Today mencatat saat ini ada enam juta penutur Bahasa Belanda di Belgia dan 4,5 juta penutur Bahasa Prancis. Kelompok Flander kerap menuntut untuk memisahkan diri dari Belgia dengan membentuk gerakan Flemish yang bertujuan untuk melindungi kebudayaan dan sejarah mereka.


Puncak dari konflik ini terjadi pada pemilu parlemen tahun 2010 silam, kursi pemerintahan dibiarkan kosong selama 541 hari karena gagal menentukan pemenang dalam pesta demokrasi tersebut. Pemilu parlemen terpaksa digelar karena pemerintahan yang dipimpin mantan PM Yves Leterme runtuh akibat sengketa konstitusional.


Untuk menengahi konflik tersebut, pemerintah kemudian menunjuk sosok sosialis penutur Bahasa Prancis, Elio di Rupo sebagai PM baru Belgia pada Desember 2011 silam. Dia diharuskan untuk memimpin enam partai koalisi pemerintah.


Namun pengangkatan Philippe sebagai Raja baru Belgia mendapat respon dingin dari partai gerakan baru Flemish (NVA). Menurut ketua parlemen dari partai NVA, Jan Jambon, terpilihnya Philippe sebagai Raja tidak akan membawa perubahan apa pun.


"Bagi saya prosesi ini biasa saja. Tidak ada yang spesial," ujar Jambon seperti dikutip laman NBC News.


Dalam beberapa minggu terakhir NVA telah menyuarkan perlunya mereformasi sistem monarki di Belgia. Namun mereka mengatakan tidak ingin mengganggu proses pelantikan Raja baru pada Minggu kemarin. (BBC)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya