VIDEO: Salam Ramadan dari Dubes Palestina untuk Pembaca VIVAnews

Dubes Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi
Sumber :
  • VivaNews/ Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews -
Ganjar Beri Sinyal PDIP di Luar Pemerintahan, Gerindra Tetap Ajak Bersama-sama
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi mengucapkan selamat Ramadan untuk para pembaca
VIVAnews
Putusan MK Bersifat Final, Prof Niam: Kontestasi Telah Usai, Saatnya Bersatu
dan umat Islam di seluruh dunia. Selama bertugas di Indonesia, dia merasakan betapa berharganya Ramadan bagi Muslim di Indonesia.
Video Anak Kecil Mengendarai Sepeda Motor, Ada Risiko Hukumnya

Tayangan video ucapan Selamat Puasa dalam bahasa Indonesia oleh Mehdawi dapat dilihat dengan membuka .


Dalam wawancara singkat dengan
VIVAnews
, Mehdawi yang sudah bertugas lima tahun di Indonesia mengaku senang dengan cara Muslim Indonesia menjalani Ramadan. Menurutnya, Ramadan bagi Muslim di negara ini adalah bulan berkumpulnya para keluarga, bulan beristirahat dari aktivitas selama setahun.


"Terutama saya suka tradisi mudik. Tradisi ini sangat fenomenal, seperti sebuah reuni keluarga yang membawa kebersamaan bagi seluruh negara," kata dia.


Namun dia merasakan bahwa banyak masyarakat Indonesia yang kesulitan memenuhi kebutuhannya ketika Ramadan, terutama karena harga-harga yang meroket. Untuk itu, Mehdawi menyerukan untuk para pelaku bisnis di Indonesia menunjukkan sifat dermawan mereka di bulan baik ini.


"Saya meminta para pebisnis lebih dermawan di bulan Ramadan dengan tidak menaikkah harga. Bisa dengan memberikan diskon. Karena semua orang mengeluhkan harga yang mahal. Mari kita tunjukkan kearifan di bulan Ramadan ini," ujarnya.


Untuk mengurangi kesulitan warga, Mehdawi mengingatkan masyarakat Indonesia untuk tidak lupa membayar zakat Idul Fitri. Karena, ujarnya, zakat adalah kewajiban utama yang perintahnya tidak terlepas dari perintah shalat di Al-Quran. Selain itu, zakat juga akan mempererat tali persaudaraan di antara umat Muslim.


"Zakat soal bagaimana kau memikirkan saudaramu. Kau tidak disebut beriman jika tetanggamu kelaparan. Ini soal solidaritas dan persatuan. Jangan sampai kau merayakan Idul Fitri sementara tetanggamu tidak bisa merayakannya," ujarnya. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya