Menteri Swiss Tak Mau Lagi Pakai Mercedes

VIVAnews - Tak rela negaranya dihina pejabat Jerman, Menteri Pertahanan Swiss, Ueli Maurer, memutuskan tak lagi pakai mobil dinas Mercedes S-Class. Kebetulan mobil itu buatan perusahaan Jerman, Daimler AG. Sebagai gantinya, Maurer memilih sebuah minivan Renault SA Espace buatan Prancis.

"Maurer melakukan hal ini sebagai protes atas tekanan Jerman terhadap kebijakan perpajakan dan perbankan Swiss," kata seorang juru bicara departemen pertahanan di Zurich, Senin 23 Maret 2009.

Menurut laman harian The Times of India edisi Selasa, 24 Maret 2009, Maurer geram dengan pernyataan menteri keuangan Jerman, Peer Steinbrueck, yang mencela kebijakan rahasia perbankan Swiss.

Steinbrueck menyoroti keputusan pemerintah Swiss untuk lebih terlibat dalam kerja sama masalah pajak dan penipuan keuangan. Namun Swiss masih berkeras mempertahankan aturan rahasia perbankan mereka. Steinbrueck mengingatkan janji pemerintah Swiss itu tidak cukup dan harus diikuti aksi.

Keadaan memburuk saat pekan lalu Steinbrueck menganalogikan Swiss sebagai suku Indian yang kabur saat akan ditumpas oleh pasukan kavaleri Amerika Serikat. Dia juga tidak menyatakan permohonan maaf atas perkataannya itu dan menegaskan bahwa kebijakan perbankan Swiss sudah tidak dapat digunakan lagi.

Kanselir Jerman, Angela Merkel, juga mendukung pernyataan Steinbrueck dalam sebuah pidato di hadapan parlemen. "Selama menyangkut pemberantasan kejahatan pajak, sangat penting untuk mengetahui siapa yang menggalang kerja sama dan siapa saja yang berperan serta dalam kerja sama itu," ujar Merkel seperti ditulis harian Telegraph edisi Jumat, 21 Maret 2009.

Hubungan Swiss dengan Jerman kontan menjadi tegang setelah pernyataan Steinbrueck. Menteri luar negeri Swiss Micheline Calmy-Ray bahkan telah dua kali memanggil duta besar Jerman di Bern untuk meminta penjelasan mengenai pernyataan Steinbrueck yang dinilai agresif dan menghina.

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United
Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024