Kongres Diaspora Indonesia Dipadati 6.000 Peserta

Menlu Marty Natalegawa
Sumber :
  • Dok. Kementerian Luar Negeri RI
VIVanews -
Global Action Needed to Protect Children from Lethal Explosive Weapons
Sebanyak enam ribu diaspora Indonesia terlihat memadati balai pertemuan Jakarta Convention Center (JCC) pada hari Senin, 19 Agustus 2013. Mereka terbang dari 26 negara dan berkumpul di Jakarta.

Menkes: Kalau Mau Mencapai Indonesia Emas 2045, Masyarakat Harus Sehat dan Pintar

Kongres ke II tahun ini merupakan kelanjutan dari Kongres I yang digelar tahun 2012 kemarin di Los Angeles dan dihadiri sekitar dua ribu diaspora. Acara dimulai pagi ini dan secara resmi dibuka oleh Presiden SBY yang didampingi Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa.
Rasio Utang Pemerintah 2025 Ditargetkan Naik Jadi 40 Persen, Kemenkeu Buka Suara


Angka 6.000 peserta yang turut berpartisipasi dalam kongres ini merupakan sesuatu yang membanggakan, karena dalam jumpa wartawan yang digelar Minggu kemarin, Kepala Desk Diaspora Indonesia, M. Wahid Supriyadi, menyebut jumlah peserta yang sudah konfirmasi baru 3.880 orang. Namun kini telah bertambah lebih dari seribu orang.


Dalam sambutannya, Marty mengatakan, dalam forum ini akan dibahas perkembangan mengenai diaspora Indonesia. Salah satunya termasuk prosedur izin tinggal bagi diaspora Indonesia yang kini bermukim di luar negeri.


Menurut Marty, acara yang digelar hari ini tidak saja bersejarah, tetapi juga menjadi bagian  yang tidak terpisahkan dari misi luar negeri dan diplomatik Indonesia.


"Ada tiga poin penting yang tercermin melalui kongres kali ini yaitu pengembangan hubungan antar masyarakat atau
people to people relations
termasuk salah satunya
soft power
, penerapan diplomasi ekonomi dan perlindungan WNI di mana pun mereka berada," papar Marty.


Acara kongres diaspora tahun ini juga masih diselimuti dengan semangat perayaan HUT ke-68 Republik Indonesia. Bahkan penyelenggaraan kongres diaspora tahun ini bertepatan dengan perayaan hari jadi Kementerian Luar Negeri RI.


Dalam kesempatan itu, Marty turut mengucap rasa syukur dan mengenang kembali perjuangan para diaspora Indonesia di jaman perjuangan kemerdekaan dulu.


"Diaspora Indonesia telah berjuang keras di saat meraih kemerdekaan dan di awal proses kemerdekaan itu digenggam. Diaspora di jaman abad ke-21 diharapkan mampu meneruskan perjuangan itu," kata Marty.


Selain itu poin penting yang ditekankan oleh Marty dalam kesempatan itu yakni bahwa para diaspora tetap dapat berkontribusi bagi Indonesia di mana pun mereka berada.


"Pengabdian mereka dalam membuat citra positif Indonesia, tidak harus mengenal batas waktu dan tempat," pungkas Marty.


Kongres Diaspora II Indonesia akan berakhir Selasa esok. Diaspora adalah setiap WNI atau orang keturunan Indonesia di luar negeri, ataupun orang yang punya afiliasi dengan Indonesia.


 Ada tiga kategori diaspora Indonesia yang dikenal yakni diaspora WNI yang bekerja di luar negeri, orang Indonesia keturunan, atau yang bukan lagi warga negara Indonesia dan orang-orang yang mencintai Indonesia walaupun bukan WNi dan tidak punya keturunan Indonesia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya