Bentrok Lagi di Burma, Puluhan Rumah Warga Muslim Dibakar

rusuh SARA myanmar, masjid dibakar
Sumber :
  • REUTERS/Soe Zeya Tun
VIVAnews -
PSSI Tempuh Jalur Tak Normal Supaya Nathan Tjoe-A-On Bela Timnas U-23 Indonesia di Perempat Final
Sekitar 1.000 biksu Buddha mengamuk dan membakar puluhan rumah dan toko warga Muslim di kota Kanbalu, Myanmar, pada Minggu, 25 Agustus 2013. Insiden kali ini menambah panjang daftar kekerasan antar-agama di Myanmar yang terjadi sejak tahun lalu.

Cerita Unik Muzakki Ramdhan Tentang Menyatu dengan Reza Rahadian di Film Siksa Kubur

Diberitakan
eSIM Bagian dari Mengurangi Jejak Karbon
News.com.au , insiden ini diduga dipicu rumor yang mengatakan bahwa seorang pria Muslim memperkosa wanita Buddha. Pria itu langsung diamankan ke kantor polisi. Biksu Buddha yang marah meminta pria itu dikeluarkan, namun tidak diserahkan polisi.


Akhirnya, massa biksu ini mengamuk dan membakar rumah-rumah warga Muslim. Belum dilaporkan adanya korban luka atau tewas dalam insiden ini. Seorang polisi yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, sekitar 35 rumah dan 12 toko milik warga Muslim hangus terbakar. Setidaknya sebuah masjid juga ikut jadi korban.


dianggap turut mengobarkan kemarahan umat Buddha dengan menuliskan kekerasan ini di akun Facebooknya. Wirathu dianggap sebagai provokator dan sering menyampaikan ceramah kebencian terhadap umat Islam.


Insiden ini menambah panjang kasus sektarian di Burma -nama lain Myanmar- sejak tahun lalu. Lebih dari 250 orang tewas dan 140.000 lainnya terusir dari tempat tinggal saat umat Buddha Rakhine bentrok dengan Muslim Rohingya.


Aparat juga dinilai tidak mampu melindungi warga Rohingya. Sebab, sebagian aksi kekerasan terjadi di depan hidung tentara dan polisi. Bahkan, para aktivis menuduh aparat turut ambil bagian dalam kekerasan tersebut.


Myingt Naing, anggota parlemen oposisi dari Kanbalu mengaku terkejut dengan insiden ini. Dia mengatakan bahwa selama bertahun-tahun umat Islam dan Buddha di kota itu hidup harmonis. "Ada masjid di setiap desa di kota kami dan kami hidup dengan damai. Saya tidak mengerti mengapa aparat tidak mampu mengendalikan massa," ujarnya.


Awal pekan ini, sebuah mobil yang membawa pelapor HAM PBB Tomas Ojea Quintana diserang massa di kota Meiktila, lokasi kekerasan sektarian yang menewaskan 43 orang Muslim awal tahun ini. Saat itu, Quintana hendak menyelidiki bentrokan tersebut.


Sekitar 200 orang mengelilingi mobilnya dan memukuli pintu dan jendela. Dia mengatakan, pemerintah Burma gagal melindunginya sebagai delegasi khusus dari PBB.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya