- REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
VIVAnews - Presiden sementara Mesir, Adly Mansour, mengatakan negaranya masih berada di jalur yang tepat sesuai dengan rencana cetak biru politik.
Rencana yang dimaksud Mansour yakni membentuk pemerintahan sipil usai pemilu pada awal tahun 2014 mendatang dan keadaan darurat segera dicabut.
Stasiun berita Al Jazeera, Rabu 4 September 2013 melansir pernyataan Mansour dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah pada Selasa kemarin.
"Tidak ada perubahan dari prioritas rencana kami, walaupun ada beberapa tantangan yang harus kami hadapi," ujar Mansour.
Dia menjanjikan apabila situasi keamanan terus membaik, maka keadaan darurat akan segera dicabut sesuai rencana pada pertengahan September ini. Mansour mengatakan awal mula dirinya menetapkan keadaan darurat bukan sesuatu yang mudah.
"Namun aksi terorisme dan perang yang kejam dipicu oleh beberapa kelompok ekstrimis membuat pemberlakuan keadaan darurat sangat genting," kata Mansour.
Dalam kesempatan itu, mantan Hakim Konstitusi tersebut, memastikan Mesir tidak akan kembali ke masa-masa usai kejatuhan mantan Presiden Husni Mubarak. Mansour mengatakan masa politik polisi tidak akan kembali lagi.
"Peran tim keamanan Mesir kini dibatasi hanya untuk melindungi keamanan dan warga. Mereka tidak akan lagi berperan dalam bidang politik. Periode itu sudah lama berlalu dan tidak akan kembali. Saya jamin hal itu," ungkap Mansour.
Komentar Mansour yang disiarkan secara luas melalui televisi, dilakukan usai ribuan massa IM kembali berunjuk rasa di jalanan di kota-kota di Mesir pada Selasa malam kemarin.
Ini merupakan kali kedua mereka berunjuk rasa menuntut dikembalikan legitimasi mantan Presiden Muhammed Mursi.
Mereka tidak gentar, kendati pihak pengadilan baru saja menangkap pimpinan kelompok IM dan menuduh mereka menghasut yang berujung pada tindak anarkis atau pembunuhan.
Putri Anne Blak-blakan Belum Bisa Move On dari Arya Saloka?
Putri Anne mendapat pertanyaan dari pengguna instagram tentang tips untuk bisa move on.
