Jenderal dan Petinggi Suku Alawit di Suriah Membelot

Jenderal Ali Habib (kiri) dan Presiden Suriah Bashar al-Assad
Sumber :
  • REUTERS/SANA/Handout

VIVAnews - Mantan Menteri Pertahanan yang juga petinggi suku Syiah Alawit, Jenderal Ali Habib, dilaporkan membelot dan  kabur ke Turki. Menurut sumber, dia berhasil lolos dengan bantuan salah satu negara Barat.

Diberitakan Reuters, Rabu 4 September 2013, jika kabar ini benar, maka Habib adalah tokoh tertinggi dalam suku Alawit, suku Bashar al-Assad, yang membelot sejak perang sipil pecah pada 2011 lalu. Habib diketahui sedang dihukum penjara rumah karena mengundurkan diri dari posisi Menhan setelah menentang kekerasan Assad terhadap demonstran dua tahun lalu.

Kabar ini disampaikan oleh Kalam al-Labwani, anggota senior Koalisi Nasional Suriah yang bermarkas di Paris, Prancis. Menurut Labwani, dia berhasil lolos dengan tiga orang pejabat militer lainnya dan berjalan konvoi menggunakan mobil ke perbatasan Turki.

"Ali Habib telah berhasil lolos dari cengkeraman rezim dan dia sekarang di Turki. Tapi ini tidak berarti dia bergabung dengan oposisi. Saya diberitahu oleh seorang diplomat Barat," kata Labwani.

Seorang tokoh di Tentara Pembebasan Suriah (FSA), yang enggan disebutkan namanya mengatakan, Habib berhasil lolos dengan bantuan Amerika Serikat. Informasi ini belum dikonfirmasi kebenarannya.

Ratusan Karyawan PT PRLI Demo Lagi, Minta MA Lakukan Penggantian Majelis Hakim

Labwani menegaskan, pembelotan Habib sangat penting bagi perjuangan mereka. "Dia akan menjadi sumber utama informasi. Habib memiliki karir militer yang panjang. Dia telah menjalani tahanan rumah setelah menentang Assad dan memprotes pembunuhan demonstran," kata Labwani.

Stasiun televisi Suriah membantah pembelotan Habib. Pejabat pemerintah Suriah menolak berkomentar soal kabar ini.

Lahir tahun 1939, Habib menjabat Menhan dari 2009 hingga Agustus 2011. Media pemerintah berdalih, dia mundur karena alasan kesehatan. Setelah rumor pembangkangannya menyeruak, Habib terlihat di televisi menyatakan kesetiaannya pada rezim Assad. Diplomat Barat menafikannya, mengatakan bahwa dia dipaksa menyatakan itu.

Sejak perang sipil, banyak petinggi militer dan prajurit yang mengundurkan diri. Menurut sumber militer, ada 36.000 tentara membelot, sebanyak 28.000 di antaranya berasal dari suku Alawit, sisanya adalah Muslim Sunni, Kristen dan Druze. Kebanyakan membelot karena menolak membunuh warga sipil Suriah.

Habib sebagai tokoh tertinggi suku Alawit pertama yang membelot membuktikan semakin rapuhnya dukungan terhadap Assad. Ada opini yang berkembang di Suriah, komunitas Alawit kemungkinan akan berbalik melawan rezim pemerintah. (umi)

Chief Executive Officer Indodax Oscar Darmawan.

Asia Tenggara Bisa Jadi Pemimpin Industri Kripto Dunia, Begini Penjelasannya

Penelitian Statista mengungkapkan, pasar kripto di Asia Tenggara diproyeksikan mencapai US$1.787 juta atau sekitar Rp27,5 triliun pada tahun 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024