Vladivostok Berjaya Usai Jadi Tuan Rumah APEC 2012

Kota Vladivostok
Sumber :
  • Reuters

VIVAnews - Tidak ada yang tahu kota kecil Vladivostok di Rusia sebelum APEC 2012 digelar di tempat ini. Sejak menjadi tuan rumah perhelatan tersebut, nama kota ini kian berkibar dengan turis yang terus berdatangan.

Saat menjadi tuan rumah, Pemerintah Kota berbenah dan melakukan pembangunan infrakstruktur besar-besaran. Di antaranya, mereka membangun dua jembatan suspensi yang menghubungkan Vladivostok dengan Pulau Russkiy.

Jembatan tersebut juga menghubungan dua bagian kota yang saling berseberangan di Pelabuhan Golden Horn. Sebuah universitas terbesar di Rusia, juga ikut dipercantik. Bandar udara ikut direnovasi menjadi lebih modern, serta menyelesaikan beberapa proyek infrastruktur yang mengubah wajah kota pelabuhan di kawasan Pasifik itu.  

Kota kecil itu turut diberikan tanggung jawab untuk menyebarluaskan kerja sama antara Rusia dengan negara-negara Asia Pasifik. Padahal di awal tahun 1990an, mereka membatasi jumlah warga asing yang ingin berkunjung.

Beberapa waktu yang lalu Russia Beyond the Headlines (RBTH) berbincang dengan Walikota Vladivostok, Igor Pushkarev (IP), mengenai arah pembangunan kota yang telah terjadi pasca jadi tuan rumah KTT 2012  APEC.

Berikut petikan wawancaranya:

RBTH: Apa peran yang dimainkan Vladivostok di Asia Pasifik?

IP: Vladivostok merupakan pintu masuk menuju Rusia di kawasan Asia Pasifik. Jalur kereta api Trans Siberia dimulai. Di sini pula terdapat fasilitas pelabuhan, universitas dan pusat penelitian terbesar. Kami mewakili keberadaan Rusia di wilayah ini.

RBTH: Apakah ada sinyal bahwa kota ini perlahan-lahan memainkan peranan yang lebih besar di kawasan Asia Pasifik?

IP: Tentu. Sejak jadi tuan rumah perhelatan APEC, Vladivostok menjadi tempat penyelenggaraan berbagai acara penting. Kini kota ini menjadi tuan rumah berbagai forum dan pameran.

Lima tahun lalu hanya sekitar 50 ribu turis saja yang berkunjung kemari. Namun, tahun lalu, jumlahnya meningkat lima kali lipat yakni mencapai 250 ribu orang. Dunia kini semakin kecil dan itu sebabnya kami berintegrasi dengan kawasan Asia Pasifik.

Saat ini kami tengah meluncurkan kerja sama dengan perusahaan dari Korea Selatan, China dan Jepang. Hasil dari kerjasama ini diberikan kepada pasar domestik Rusia, pasar di negara-negara kesatuan, dan pasar luar negeri.

Berbagai maskapai besar kini menawarkan rute penerbangan ke Vladivostok, karena kami telah merenovasi bandar udara. Selain itu kami telah menandatangani kesepakatan jalur udara terbuka.

Tentu, ada beberapa hal yang belum berubah seperti yang kami harapkan. Contoh, proses memasukkan barang ke dalam pelabuhan kami, ternyata masih memakan waktu lebih lama ketimbang di pelabuhan di Korsel atau Jepang. Namun, kami berusaha bekerja cepat dan jumlah kapal kargo yang kembali terus meningkat.

Indikator lainnya yakni jumlah kapal yang menunggu giliran mereka untuk bongkar muatan dan mengambil kargo kontainer baru di pelabuhan kami. Dalam hal kargo, kami telah berhasil melewati rekor lama yang dicetak pada periode Soviet dulu. Kota ini terus berkembang secara politik, budaya dan ekonomi.

Vladivostok kini tengah berintegrasi dengan seluruh kawasan Asia Pasifik dalam berbagai cara.

Atasi Masalah Kepadatan di Penjara, Israel Usulkan Hukum Mati Tahanan Palestina

RBTH: Kawasan Asia Pasifik telah memiliki pemimpin kota administrasi ekonomi yang telah lama terbentuk, seperti Hong Kong, Shanghai, Singapura dan kota lainnya. Bagaimana upaya dari Vladivostok agar terlihat menonjol?

IP: Kami merupakan kota di Rusia, sebuah kota dengan budaya Eropa. Kami masih memiliki budaya Eropa yang paling dekat dengan Asia.

Selain itu, kawasan Asia Pasifik membutuhkan sumber daya kami, sedangkan kami butuh teknologi. Kebutuhan mutualisme di antara kami terbilang besar. Memang benar, saat ini kami belum terlalu dikenal sebagai kota penghubung global seperti yang Anda katakan barusan. Namun potensi kami sangat besar.

Untuk menggambarkan, sebanyak 70 ton kargo dikirim melalui pelabuhan di selatan teritori Primorye setiap tahunnya. Angka bongkar muat kargo di Pelabuhan Korsel, Pusan, berjumlah 500 juta.

Sehingga jelas masih ada ruang untuk berkembang. Kami dapat secara mudah menambahkan 100 juta ton kargo lainnya. Tetapi untuk mencapai itu kami harus meningkatkan pembangunan infrastruktur, yang tengah kami lakukan saat ini.

Pemerintah di Moskow telah memberlakukan program nasional untuk meningkatkan kapasitas pengiriman kargo melalui jalur kereta Trans Siberia. Kapasitas pelabuhan akan terus digenjot oleh pemiliknya.

Permasalahan utama yang kami hadapi saat ini yaitu bagaimana membantu kargo yang tengah mereka bongkar dibawa ke daerah pedalaman, walaupun mereka tidak terlalu butuh banyak bantuan saat membongkar kargo-kargo itu.

Beberapa minggu yang lalu, kapal kontainer terbesar di dunia hadir di pelabuhan Vladivostok untuk kali pertama. Mereka membawa sebanyak 18 ribu kontainer. Hanya beberapa ratus di antaranya yang dibongkar. Namun alasan kami meminta mereka hadir di sini karena kami menawarkan bahan bakar yang lebih murah ketimbang pelabuhan lainnya.

Kami memiliki beberapa keuntungan besar. Kini, yang perlu kami lakukan hanya memanfaatkan keuntungan tersebut.

RBTH: Anda saat ini berbicara soal pembangunan infrastruktur yang didanai secara swadaya. Bagaimana Valdivostok berniat untuk menarik investor asing?

IP: tujuan kami yaitu memastikan bahwa kami akan tetap membenamkan modal di sini ketimbang melarikannya ke luar negeri. Apabila perusahaan kami mulai berinvestasi di sini, maka para pemodal asing akan mengikuti.

RBTH: Mengapa tingkat investasi yang dilakukan oleh perusahaan Rusia sendiri masih rendah?

IP: itu semua karena masalah tanah. Sebenarnya sangat sederhana. Di Vladivostok, harga bukanlah yang utama. Permsalahan lain yang lebih besar yaitu memperoleh izin dan dokumen lain yang diperlukan.

Menurut perhitungan kami sendiri, apabila pejabat berwenang memutuskan untuk mengizinkan seseorang memiliki tanah, maka proses itu akan memakan waktu paling cepat 400 hari sebelum individu atau perusahaan menjadi pemilik tanah.

Apalagi yang Anda pikirkan sebagai penghalang di dalam investasi apabila semuanya berjalan sesuai aturan?

RBTH: Apa yang sebenarnya menjadi masalah dengan alokasi lahan?

IP: Masalah pertama yakni teritori tanah di Vladivostok diawasi oleh administrasi Pemerintah Daerah Primorye.

Masalah kedua, lahan dimiliki oleh Menteri Pertahanan. Ada banyak lahan di Vladivostok semacam itu, namun pada kenyataannya tidak digunakan untuk kepentingan pertahanan.

Bakal Stop Beroperasi di Medan, SPBU Shell: Terima Kasih Buat Semua Pelanggan Setia Kami

Tidak ada area penembakan atau unit militer khusus di sana. Namun mereka menguasai sekitar 70 persen lahan di kota ini!

RBTH: Apakah Kementerian Pertahanan bersikap kooperatif?

IP: Iya, mereka kooperatif. Saat Sergey Shoigu ditunjuk sebagai Menhan, kami telah bertemu di Vladivostok pada Desember 2012 lalu. Sejak saat itu, proses pengalihan tanah sudah mulai.

Artikel ini merupakan kerjasama antara VIVAnews dengan Russia Beyond The Headlines.

Kebakaran besar melanda Toko frame atau bingkai di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan (Jaksel) Kamis 18 April 2024 malam.

Kondisi Mengenaskan 5 Korban Kebakaran Toko Frame Mampang Jakarta Selatan

"5 korban rata-rata luka bakar ada di kepala, tangan, dan kaki. Setelah kita evakuasi langsung kita larikan ke RSUD Mampang Prapatan," ujar Kompol David Kanitero.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024