Sumber :
- REUTERS/Toussaint Kluiters/United Photos/Files
VIVAnews
- Nobel Perdamaian tahun ini diperuntukkan kepada Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW). Organisasi ini dipandang berperan penting dalam mengawasi penghancuran senjata kimia Suriah, yang selama ini diancam akan digempur Amerika Serikat.
Menurut kantor berita
Reuters , Nobel Perdamaian 2013 itu diumumkan hari ini oleh Komite Nobel Norwegia. Setiap tahun komite itu mengumumkan organisasi maupun individu yang berperan besar dalam menginsipirasi perdamaian maupun mencegah malapetaka yang besar.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Menurut kantor berita
Baca Juga :
Jokowi Bertemu Tim Cook Hari Ini, Menperin: Ada Kebijakan yang Kita Keluarkan untuk Apple
Pemenangnya berhak mendapat hadiah jutaan dolar dan medali emas dengan ukiran Alfred Nobel, mendiang miliarder asal Swedia yang pada 1895 mewariskan kekayaannya untuk hadiah tahunan bagi para tokoh yang berperan besar dalam bidang masing-masing bagi peradaban manusia, mulai dari ekonomi, sastra, kimia, hingga perdamaian.
Komite Nobel menyatakan untuk Nobel Perdamaian tahun ini pantas disematkan kepada OPCW. Dibentuk pada 1997 dan berbasis di Den Haag (Belanda), organisasi itu memfokuskan diri memusnahkan senjata kimia di seluruh dunia.
Misi OPCW itu mendapat sorotan utama tahun ini terkait serangan gas sarin di kawasan pemukiman sebelah timur Ibukota Damaskus, Suriah, negeri yang sedang dilanda perang saudara sejak 2011. Serangan itu menewaskan lebih dari 1.400 jiwa pada 21 Agustus lalu.
AS langsung menuding Presiden Suriah, Bashar al-Assad, sebagai biang keladi dan mengancam segera menggempur negara itu sebagai hukumannya. Assad sendiri membantah tuduhan AS itu dan menuding pihak pemberontak-lah yang melancarkan serangan gas sarin.
Namun, di tengah ancaman serangan militer AS, Assad akhirnya sepakat menghancurkan persediaan senjata kimia Suriah dan mengizinkan para inspektur dari OPCW untuk mengawasi penghancuran senjata kimia Suriah.
Dalam menjalankan misinya di Suriah, OPCW mendapat dukungan dari Perserikatan Bangsa Bangsa. Organisasi itu punya sekitar 500 staf dan memiliki anggaran tahunan di bawah US$100 juta.
OPCW, yang beranggotakan 189 negara, menyatakan bahwa Suriah mau bekerjasama menghancurkan pasokan senjata kimia mereka. Negara itu menargetkan bisa menghancurkan semua arsenalnya pada pertengahan 2014, dengan syarat mendapat dukungan dari semua pihak termasuk pemberontak.
Kalangan pakar senjata kimia yakin bahwa Suriah punya sekitar 1.000 ton gas sarin, mustard, dan gas saraf VX. Beberapa masih disimpan di gudang khusus dan yang lain sudah dimasukkan ke rudal.
Namun, berkat kesekapatan AS dan Rusia September lalu, Suriah harus segera melucuti semua persediaan senjata kimianya. Ini untuk mencegah serangan militer AS. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pemenangnya berhak mendapat hadiah jutaan dolar dan medali emas dengan ukiran Alfred Nobel, mendiang miliarder asal Swedia yang pada 1895 mewariskan kekayaannya untuk hadiah tahunan bagi para tokoh yang berperan besar dalam bidang masing-masing bagi peradaban manusia, mulai dari ekonomi, sastra, kimia, hingga perdamaian.
