Cara Pemda Jepang Promosi Wisata dan Wine di Indonesia

Shomei Yokouchi & Yoshinori Katori
Sumber :
  • vivanews/Santi Dewi
Mudik Lebaran 2024, Pergerakan Penumpang di Bandara Soetta Diprediksi Balik Seperti Sebelum Pandemi
VIVAnews -Jepang dikenal bukan sebagai negeri penghasil arak anggur (wine). Namun, suatu prefektur (provinsi) di Jepang kini tengah gencar mempromosikan wine sebagai produk andalan.

Raffi Ahmad Bakal Jadi MC, Kapan Rizky Febian dan Mahalini Menikah?
Prefektur itu adalah Yamanashi, yang terletak di Jepang bagian tengah. Pemerintah mereka tengah berkunjung ke Indonesia untuk mempromosikan beberapa produk andalan, terutama pariwisata dan wine.

Gerhana Matahari Bisa 'Mengocok' Emosi Manusia sampai Mewek
Salah satu cara mempromosikan produk mereka di Indonesia adalah dengan menggandeng maskapai penerbangan nasional, Garuda.

Menurut Gubernur Yamanashi, Shomei Yokouchi, arak dari prefekturnya itu bisa dinikmati di penerbangan Garuda ke Jepang, namun kali ini hanya untuk penumpang kursi kelas satu. Wine itu, kata Yokouchi, sudah dapat dinikmati pelanggan Garuda sejak Juni 2013.

"Mungkin apabila dilihat di menu, anggur Jepang tidak tercantum. Tetapi Anda dapat meminta itu kepada para pramugarinya," ujar Yokouchi di kediaman Dubes Jepang di Jakarta Rabu kemarin. Kerjasama ini, lanjut dia, tercetus ketika bertemu dengan Direktur Utama Garuda, Emirsyah Satar, pada April lalu.  

Selain itu pemerintah Yamanashi dan Garuda menjalin kerjasama bidang pariwisata. Melalui penandatanganan nota kesepahaman, Garuda Indonesia dan Pemerintah Yamanashi berkomitmen untuk saling mendukung setiap kegiatan promosi pariwisata . 

Kerjasama tersebut meliputi dukungan pemberian sponsor untuk kegiatan promosi pariwisata Indonesia yang mencakup partisipasi pada acara pariwisata internasional. 

Ditanya mengenai strategi promosi lainnya di bidang pariwisata yang diterapkan Pemerintah Yamanashi, Yokouchi mengatakan turut membuat pamflet dalam Bahasa Indonesia. Ini merupakan terobosan baru, karena sebelumnya pamflet mengenai Yamanashi baru tersedia dalam Bahasa Inggris. 

"Diharapkan dengan adanya pamflet dalam Bahasa Indonesia, lebih banyak wisatawan asal Indonesia yang tertarik untuk berkunjung ke Jepang," kata dia. 

Menurut Yokouchi, jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Negeri Sakura baru mencapai 100 ribu orang per tahun. Sementara wisatawan Jepang yang bertandang ke Indonesia setiap tahun mencapai 500 ribu orang. 

Yokouchi memahami salah satu kendalanya terletak pada pemberian visa dari Pemerintah Jepang bagi warga Indonesia masih terbatas dan belum sepenuhnya dibebaskan. Namun dia optimistis dalam kurun waktu dua atau tiga tahun mendatang, Pemerintah Jepang mulai membebaskan visa bagi WNI. 


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya