Penyadapan AS, Kini Giliran Jerman yang Berang

Kanselir Jerman Angela Merkel.
Sumber :
  • REUTERS/Fabrizio Bensch

VIVAnews - Pemerintah Jerman berang setelah mendapatkan bocoran informasi yang mengatakan bahwa mereka juga menjadi sasaran penyadapan intelijen AS, NSA. Kanselir Angela Merkel langsung meminta penjelasan secepatnya pada Presiden Barack Obama terkait dugaan tersebut.

Diberitakan Reuters, Rabu 23 Oktober 2013, dalam pernyataan tegas yang dibacakan juru bicaranya, Merkel telah berkata pada Obama bahwa jika memang benar penyadapan itu terjadi, maka akan merusak kepercayaan Jerman terhadap AS.

"Antara sahabat dekat dan mitra, seperti Jerman dan AS yang telah berjalan puluhan tahun, seharusnya tidak boleh ada pengadapan komunikasi para pemimpin. Ini merusak kepercayaan, praktik ini harus dihentikan secepatnya," ujar pernyataan itu.

Menanggapi tuduhan ini, pihak Gedung Putih di Washington langsung bereaksi. Juru bicara Jay Carney mengatakan, Obama memastikan pada Merkel bahwa "AS tidak memonitor dan tidak akan memonitor" komunikasi kanselir.

Namun ketika ditanya apakah di masa lalu AS pernah menyadap Jerman, Carney menolak menjelaskan lebih lanjut. "Saya tidak berada di posisi untuk menjelaskan pada publik setiap tuduhan spesifik terhadap aktivitas intelijen," kata dia.

Pejabat Jerman yang tidak disebutkan namanya mengatakan, pemerintahnya mendapatkan informasi penyadapan dari Der Spiegel, majalah mingguan yang menerima dokumen AS dari Edward Snowden. Dalam dokumen itu, ada nomor telepon Merkel.

Indonesia, Singapore Discuss Labor Cooperation

Sebelumnya, Prancis lebih dulu menghujat praktik AS yang menyadap jutaan warga mereka. Akibat penyadapan ini, hubungan AS dengan beberapa negara juga renggang. Salah satunya dengan Brasil yang presidennya, Dilma Rousseff, langsung membatalkan kunjungan ke Amerika.

Presiden Prancis Francois Hollande meminta masalah penyadapan AS ini menjadi salah satu agenda yang dibahas di pertemuan pemimpin Eropa hari ini. Akibat hal ini, perjanjian perdagangan bebas antara AS dan Eropa yang akan dimulai akhir tahun depan akan terancam. (umi)

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, dalam konferensi pers di kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024.

Layani Pemudik, Kemenhub Minta KAI dan KCIC Tambah Armada KA Feeder Whoosh

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal mengakui kurangnya armada KA Feeder yang beroperasi merupakan salah satu masalah yang dimiliki oleh KA Cepat Whoosh

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024