Puluhan Bocah Suriah Mulai Terjangkit Polio

Anak-anak Suriah bermain dengan sisa-sisa amunisi perang
Sumber :
  • REUTERS/Bassam Khabieh
VIVAnews -
Siswa SMP Dibacok dan Dibegal Saat Pulang Sekolah Sendirian
Perang saudara di Suriah menyebabkan puluhan bocah menderita polio akibat tidak diimunisasi karena sulitnya akses transportasi. Padahal, seperti dilaporkan WHO, terakhir kali penyakit ini ditemui di Suriah, 14 tahun lalu.

Setuju Pembatasan Impor Barang Jadi Elektronik

Diberitakan
Komjak Soroti Penanganan Kasus Dugaan Korupsi Emas di Kejaksaan
Arab News , Jumat 25 Oktober 2013, kebanyakan para penderita flaccid paralysis --gejala polio-- berasal dari provinsi Deir El-Zor. Juru bicara WHO, Oliver Rosenbauer, mengatakan, pengidap terkecil berusia dua tahun.


"Ada 22 kasus flaccid paralysis akut di daerah itu yang sedang diselidiki. Semua menanganinya sebagai bentuk wabah dan kami meresponnya demikian," kata Rosenbauer.


Dalam pemeriksaan awal, 22 kasus ini positif polio dan hasil laboratorium akhir akan keluar dari lab WHO di Tunis, pekan depan. Namun, Rosenbauer mengatakan bahwa lembaganya sangat yakin bahwa ini adalah polio yang sempat hilang sejak 1999 lalu dari Suriah.


Lebih dari 100.000 bocah di bawah lima tahun terancam polio di provinsi ini. Sebagian besar wilayah ini dikuasai oleh para pejuang Suriah, namun kota Deir El-Zor sebagian masih dikuasai pemerintah.


"Perhatian kami saat ini adalah secepatnya melakukan imunisasi," kata Rosenbauer. Rencananya, imunisasi akan dilakukan di seluruh Suriah pada November mendatang, tapi logistiknya masih terus dibicarakan.


Imunisasi juga akan dilakukan di berbagai kamp pengungsi Suriah di berbagai negara. Tercatat, setiap harinya 4.000 orang mengungsi keluar Suriah. Korban tewas di Suriah mencapai lebih dari 120.000 orang, ribuan di antaranya anak-anak.


Polio merusak sistem syaraf dan menyebabkan kelumpuhan beberapa jam kemudian. Penyakit ini mewabah hanya di tiga negara yaitu Nigeria, Pakistan dan Afganistan, tapi beberapa kasus sporadis tercatat di negara lainnya.


Sebagian besar korban terjangkit polio di Suriah diyakini tidak pernah divaksinasi sebelumnya atau hanya pernah divaksin sekali. Belum diketahui dari mana virus ini bisa menyebar di Suriah.


"Tahap pertama, verifikasi virologi bahwa ini adalah virus polio. Tahap selanjutnya, setiap virus diteliti gennya untuk mengetahui induknya. Semoga ini bisa memberikan klarifikasi soal dari mana ini berasal," kata Rosenbauer. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya