Ratusan Ribu Demonstran Blokade Kantor Pemerintah Ukraina

Aksi protes massa menentang pemerintah di Ukraina
Sumber :
  • REUTERS/Gleb Garanich

VIVAnews - Ratusan ribu orang sejak akhir pekan lalu turun ke jalan-jalan di Kiev, Ukraina, menuntut pemerintahan sekarang mundur. Massa menggelar mogok massal menyusul penolakan pemerintah terhadap pakta integrasi Uni Eropa dan semakin mesra dengan Rusia.

Diberitakan Reuters, Senin 2 Desember 2013, jumlah massa membengkak menjadi sekitar 350.000 orang setelah aksi damai Sabtu pekan lalu dihadapi dengan kekerasan oleh aparat keamanan. Ini adalah demonstrasi terbesar di Ukraine sejak "Revolusi Oranye" menentang kecurangan pemilu sembilan tahun lalu.

Setidaknya tiga anggota parlemen dari partai berkuasa, Partai Wilayah, telah menyatakan mundur karena mendukung protes. Sementara oposisi ingin menggulingkan kabinet Perdana Menteri Mykola Azarov dalam mosi tidak percaya yang akan digelar Selasa waktu setempat. Namun, oposisi yang hanya punya 170 kursi perlu 226 suara untuk melengserkan Azarov.

Aksi massa ini dipicu keputusan Presiden Ukraina Viktor Yanukovich mengabaikan pakta dagang dengan Uni Eropa dan malah meningkatkan hubungan ekonomi dengan Rusia. Hal ini memantik kemarahan rakyat yang mayoritas ingin negaranya masuk Uni Eropa dan lepas dari orbit Rusia.

Sejak terpilih Februari 2010 lalu, Yanukovich telah membuat perpecahan, antara yang pro-Barat dan pro-Moskow. Yanukovich bersikeras negaranya bisa tetap punya hubungan dekat dengan Eropa dan Rusia di saat yang bersamaan.

Namun demonstran menganggap Yanukovich hanya takut pada Putin yang mengancam memberikan bea impor tinggi dan peraturan dagang yang ketat jika Ukraina menandatangani kesepakatan dengan Uni Eropa. Keputusan Yanukovich ini disebut-sebut merugikan produsen di negara itu.

Demonstrasi dimulai kecil-kecilan di Kiev Sabtu pekan lalu setelah pemerintah menyatakan tunda kesepakatan dagang dengan Uni Eropa 21 November silam. Aksi damai ini ditanggapi dengan kekerasan oleh aparat, melukai 40 orang dan 33 aktivis ditahan.

Kronologi Siswi SMAN 1 Cisaat Meninggal Dunia saat Jalani Seleksi Paskibra

Kontra Produktif

Tindakan ini malah semakin mengundang banyak demonstran. Walikota Lviv bahkan menyerukan warganya untuk pergi ke Kiev. Ribuan orang dari Lviv dan Ukraina barat berdatangan ke ibukota menggunakan kereta atau mobil. Massa mendirikan barikade di seluruh kota, memblokade kantor pemerintahan, lalu lintas kacau dan pasukan pengaman bersiaga penuh.

Kendati situasi memanas, pemerintahan Yanukovich menyatakan tidak akan menerapkan situasi darurat sipil. Malah, Yanukovich bertolak ke China untuk pembicaraan investasi dan utang.

Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB

Ukraina masih perlu pinjaman lebih dari US$17 miliar untuk tahun depan demi membayar tagihan gas dan utang. Akibat protes kali ini, perekonomian Ukraina terpuruk dan nilai mata uang jatuh.

"Ini adalah waktu yang tidak tepat untuk ke luar negeri. Absennya presiden akan membuat pembicaraan dengan oposisi semakin sulit," kata pengamat politik Ukraina, Gleb Vyshlinsky. (ren)

Sebuah rumah di Bangkalan hancur usai petasan meledak, tiga orang jadi korban.

Rumah di Bangkalan Hancur Usai Petasan Meledak, 3 Orang Jadi Korban

Sebuah rumah di Desa Sembilangan, Kabupaten Bangkalan, Madura, hancur usai petasan meledak pada Jumat petang 19 April 2024. Ledakan mercon diketahui melukai tiga orang.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024