Kisah Bidan Denmark Bantu Kelahiran Bayi Kembar di Perang Suriah

Seorang relawan medis Médecins Sans Frontières di Suriah
Sumber :
  • Doc. Médecins Sans Frontières

VIVAnews - Perang saudara masih terus terjadi di Suriah, korban tewas jumlahnya meroket jadi ratusan ribu orang. Di saat seperti ini, ribuan relawan dari seluruh dunia berdatangan ke Suriah memberikan bantuannya.

Salah satunya adalah lembaga Médecins Sans Frontières/Dokter Lintas Batas (MSF), yang menurunkan lebih dari 700 tim ke titik-titik pengungsian di negara tetangga Suriah. Peran mereka sangat vital di tengah keterbatasan medis, terutama karena gempuran rezim Bashar al-Assad di berbagai rumah sakit.

Salah satu sukarelawan, seorang bidan bernama Amanda Godballe, mengaku fasilitas medis sangat minim di beberapa tempat di Suriah, terutama untuk sarana persalinan. Salah satu kasus yang pernah ditanganinya adalah kelahiran sepasang bayi kembar prematur di sebuah rumah sakit darurat MSF. 

"Saya satu-satunya bidan pada hari ketika ibu Sedra datang ke rumah sakit MSF di Suriah,” kata Godballe, seperti yang dimuat dalam pernyataan MSF kepada VIVAnews, Rabu 4 Desember 2013.

“Usia kehamilan sang ibu baru enam bulan, namun proses persalinan sudah dimulai. Bayi yang dalam proses lahir adalah anak pertamanya: bayi perempuan kembar. Tidak mungkin menghentikan persalinan karena sudah setengah jalan. Di rumah sakit kami, tidak banyak kemungkinan untuk merawat bayi prematur," lanjutnya lagi.

Di rumah sakit itu, ujarnya, tidak ada dokter spesialis anak, inkubator, ataupun obat-obatan khusus untuk merawat bayi dalam usia seprematur ini. Sebagai satu-satunya bidan di situ, dia harus berpikir kreatif.

"Sepasang bayi kembar itu lahir dengan cepat – bagian bokongnya terlebih dahulu. Masing-masing beratnya 1,2 kilogram. Keadaan Sedra (nama salah satu bayi) sudah cukup stabil dengan bantuan masker oksigen dan radiator listrik untuk menjaganya agar tetap hangat," ujar Godballe.

Sayangnya, adiknya tidak terlalu beruntung. Ia meninggal 30 menit kemudian. Sedra dipindahkan ke perbatasan, dalam salah satu ambulans MSF bersama ibunya. "Saya berdiri di sana, duduk di belakang ambulans dengan seorang manusia mungil yang rapuh, yang akan berjuang menghadapi banyak kemungkinan dalam hidupnya," ujar Godballe.

Ekonomi Dunia Bergejolak, BI Buka-bukaan Hasil Stess Test Terbaru Sektor Perbankan

Sangat Mengharukan

Di perbatasan, mereka masih harus menunggu. Ketika petugas medis datang, diserahkannya bayi mungil itu melewati pagar kawat berduri, kemudian mereka kembali ke rumah sakit darurat MSF sembari berharap yang terbaik untuk Sedra.

"Kelahiran bayi ini sangat mengharukan bagi saya. Meski awalnya sulit, dan harus dirawat di inkubator selama 24 hari, bayi tersebut akhirnya selamat. Pengalaman seperti inilah yang mengingatkan saya akan tujuan hidup saya. Saya hanya bisa berbuat sedikit dengan apa yang saya miliki, dan saya bersyukur diberi kesempatan untuk membuat perubahan dalam hidup seorang manusia," kata dia.

Menurut data PBB November lalu, ada 4,25 juta orang kehilangan tempat tinggal di Suriah.  Lebih dari dua juta orang mengungsi ke negara tetangga, seperti Irak, Turki, Yordania dan Lebanon.

4 Kebiasaan Unik Suku Dayak, Dari Telingaan Aruu hingga Panggil Arwah Leluhur

MSF sendiri telah menurunkan 718 tim medis di enam rumah sakit, dua pusat medis, dan klinik mobil. Sebanyak 4.899 tindakan operasi berhasil mereka lakukan. Lebih dari 77.000 anak diimunisasi campak dan 1.516 bayi lahir atas bantuan lembaga itu. (ren)

Kantor Wali Nagari Singguliang Lubuak Aluan, Padang Pariaman, disegel warga

Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum dengan Sesama Jenis, Kantor Disegel

Kantor Wali Nagari Singguliang Lubuak Aluang Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman disegel oleh warga setempat, Kades dituduh hubungan sejenis

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024