Baju Palin Rp 1,5 Miliar Akan Disumbangkan
VIVAnews - Kubu calon presiden dan wakil presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, John McCain-Sarah Palin, kebakaran jenggot setelah dituduh menyalahgunakan dana kampanye untuk membeli pakaian Palin. Kubu McCain menyatakan, pakaian yang dibeli untuk kampanye September 2008 itu segera akan disumbangkan.
Komite Nasional Partai Republik (Republican National Committee) menghabiskan US$150.000 atau sekitar Rp 1,5 milar untuk pakaian, tata rambut, make up dan aksesoris kampanye pada September setelah McCain menunjuk Palin sebagai calon wakil presiden. Pengeluaran untuk 'mendandani' Palin itu terungkap setelah dilaporkan www.politico.com beberapa waktu lalu.
"Berkaitan dengan semua isu penting yang dihadapi negara ini, sungguh menakjubkan kita bicara mengenai celana dan baju," kata juru bicara kubu McCain, Tracey Schmit, yang selalu mendampingi Palin. "Kami selalu bermaksud semua pakaian itu akan disumbangkan setelah kampanye," lanjutnya.
Komite Nasional Partai Republik membolehkan McCain menghabiskan US$ 19 juta atau sekitar Rp 190 miliar untuk 'pengeluaran terkoordinasi' dalam kampanye. Pada September, pengeluaran mencapai US$ 4,4 juta. Nah, pakaian dan penataan rambut tadi termasuk dalam jumlah US$ 4,4 juta tadi.
Untuk diketahui, undang-undang keuangan kampanye Amerika Serikat melarang penggunaan dana kampanye untuk keperluan pribadi. Pengeluaran pribadi digolongkan "pengeluaran yang tak bisa dipertanggungjawabkan dalam kampanye atau kewajiban calon sebagai pejabat negara."
Sebelumnya, Palin juga diberitakan telah menyalahgunakan jabatannya sebagai Gubernur Alaska karena memasukkan biaya perjalanan anak-anaknya ke dalam anggaran negara. Kantor berita Associated Press menyebutkan, Palin telah memasukkan biaya hotel dan penerbangan 3 anaknya dalam rangka menonton suaminya, Todd Palin, bertanding mobil salju, sebagai biaya negara. (AP)
Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode
Anies menyebut peluangnya di Pilgub Jakarta terbuka asal mendapat dukungan dari masyarakat dan parpol, karena baru menjabat satu periode di Jakarta.
